kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.738   70,00   0,42%
  • IDX 6.765   16,10   0,24%
  • KOMPAS100 976   3,03   0,31%
  • LQ45 759   1,35   0,18%
  • ISSI 215   1,12   0,52%
  • IDX30 393   0,60   0,15%
  • IDXHIDIV20 469   -0,90   -0,19%
  • IDX80 111   0,29   0,26%
  • IDXV30 114   -0,25   -0,22%
  • IDXQ30 129   0,39   0,30%

Pemberontak Libia menguasai Tripoli


Senin, 22 Agustus 2011 / 09:55 WIB
Pemberontak Libia menguasai Tripoli
ILUSTRASI. Presiden China Xi Jinping.


Reporter: Edy Can, BBC, AP | Editor: Edy Can


TRIPOLI. Situasi ibukota Tripoli kini berubah. Kota yang dulunya dipertahankan oleh rezim Moammar Khadafi kini telah jatuh ke tangan pemberontak setelah melalui pertempuran hebat.

Menteri Informasi Libia Moussa Ibrahim mengatakan, pertempuran yang terjadi sejak Minggu pagi telah menewaskan 1.300 orang dan 5.000 cedera. Dia mengatakan, pihak rumah sakit tidak mampu menangani para korban tersebut.

Kemenangan para pemberontak ini dilampiaskan dengan berkonvoi di penjuru kota. Mereka juga berkumpul di Green Square sembari mengibarkan bendera dan melepaskan tembakan.

Para pemberontak mengklaim telah menahan putra Kadhafi, Seif al-Islam. Seorang putra Khadafi lainnya juga dikabarkan akan menyerah.

Jaksa International Criminal Court (ICC) Luis Moreno-Ocampo membenarkan klaim tersebut. Dia mengakutelah menerima kabar penangkapan Seif al-Islam tersebut. Sebelumnya, ICC telah menuding Khadafi dan Seif terlibat dalam pelanggaran hak asasi manusia (HAM) berat.

Hingga kini nasib Khadafi belum diketahui. Namun, Khadafi diduga masih dilindungi ribuan pengikutnya. Dalam siaran televisi milik pemerintah, Khadafi menyerukan pendukungnya untuk melawan pemberontak yang telah memasuki Tripoli. Sayangnya, dalam siaran itu, wajah Khadafi tidak tampak dan yang diperdengarkan hanya suaranya.

Kendati demikian, pertempuran masih terjadi di beberapa sudut di Tripoli. Kepala Pemberontak Mohammed Abdul Jalil mengatakan, "Saya peringatkan, masih ada beberapa kantung perlawanan di dalam dan sekitar Tripoli."

Sekretaris Jenderal NATO Anders Fogh Ramussen mengatakan, rezim Khadafi telah hancur. "Saatnya membuat demokrasi baru di Libia telah datang," katanya.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×