kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Untuk kali pertama, kelompok pemberontak Libia bakal mengekspor minyak


Rabu, 06 April 2011 / 07:24 WIB
Untuk kali pertama, kelompok pemberontak Libia bakal mengekspor minyak
ILUSTRASI. Pengunjuk rasa antipemerintah ditahan polisi antihuru-hara saat memprotes rencana Beijing untuk menerapkan?UU?Keamanan?Nasional di Hong Kong, China, Minggu (24/5/2020). REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Barratut Taqiyyah, BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TRIPOLI. Kelompok pemberontak di Libia saat ini berhasil menguasai kilang minyak yang berada di kawasan timur selama tiga minggu terakhir. Dalam waktu dekat, kelompok pemberontak bakal mengekspor minyak untuk kali pertama.

Saat ini, kelompok pemberontak berencana mengisi tanker di terminal dekat Tobruk. Rencana itu dicetuskan setelah pesawat tempur NATO menyerang pasukan pro-Muamar Kaddafi.

Sebuah laporan yang belum dikonfirmasi kebenarannya mengatakan, sekitar 1 juta barel minyak tengah disiapkan untuk dikirim ke Qatar. Dikabarkan, negara itu telah mengakui kelompok pemberontak sebagai pemerintahan yang sah dan menyetujui untuk memasarkan minyak dari area kelompok pemberontak.

Catatan saja, Libia merupakan negara produsen minyak ketiga terbesar Afrika. Namun sejak aksi demonstrasi anti-Kaddafi dimulai sejak dua bulan lalu, tingkat ekspor minyak mulai seret. Sebelumnya, Libia mengekspor minyak sebanyak 1,6 juta barel per hari.

Pemerintah Libia sendiri masih tidak mau menyerah. Utusan Kaddafi yang melakukan roadshow ke Eropa bersikeras bahwa pimpinannya tidak akan mundur.

Sementara itu, putra Kaddafi Saif al-Islam Kaddafi mengatakan, kepergian Menteri Luar Negeri Libia Moussa Koussa ke Inggris tidak mengkhianati Libia. Alasan yang sesungguhnya adalah Moussa pergi karena alasan kesehatan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×