CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Pembicaraan Akuisisi Terhenti, Playboy Terancam Gulung Tikar


Rabu, 16 Desember 2009 / 14:44 WIB


Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Syamsul Azhar

NEWYORK. Iconix Brand Group Inc. menghentikan proses membicarakan untuk membeli Playboy Enterprises Inc. Langkah ini mereka lakukan setelah Iconix merasa terlalu rumit untuk memisahkan dari merek Playboy dari perusahaan lain.

Dua orang sumber kantor berita Bloomberg yang akrab dengan persoalan ini mengemukakan Selasa (15/12). Iconix merupakan pemilik London Fog dan Danskin. Mereka menyatakan minat dengan lisensi maupun merek Playboy. Selanjutnya mereka ingin menjual, menutup atau mencarikan partner bagi unit Playboy ini.

Sumber tersebut enggan identitasnya dipublikasikan, karena saat ini pembicaraan masih sangat dini. Apalagi saat ini persoalan masih cair dan kemungkinan akan cepat teratasi.

Tara Levy, juru bicara Iconix maupun Martha Lindeman juru bicara Playboy yang berbasis di Chicago belum bisa di hubungi untuk memberikan komentar mengenai persoalan ini.

Playboy juga dikenal luas karena memiliki usaha majalah khusus pria dewasa, dan memiliki program televisi. Chairman sekaligus CEO Iconix Neil Cole saat ini tengah mencari perusahaan untuk mereka akuisisi guna menambah koleksi merek bagi produk perusahaan maupun ritel mereka.

Pembelian merek Playboy akan memperluas basis ekspansi perusahaan yang bermarkas di New York ini. Sebelumnya mereka juga telah memiliki merek busana seperti Joe Boxer maupun Candie's.

Pembelian Playboy ini berati juga akan mengakhiri kontrol Hugh Hefner yang kini berusia 83 tahun. Hefner adalah pendiri sekaligus pemegang saham mayoritas yang telah merintis persahaan ini sejak dini. Yakni saat masih memiliki bisnis majalah saja.

Saat itu mereka menampilkan foto seksi Marilyn Monroe pada 1953. Di bawah Hefner, Playboy menampilkan cerita-cerita fiksi berikut dengan foto-foto wanita yang eksotis.

Komando Playboy turun ke putri Hefner, yakni Christie Hefner pada 1988. Lalu Scott Flander mantan CEO Freedom Communications Inc, meneruskanya sejak Juni yang lalu.

Pada kuartal III 2009 lalu Playboy masih membukukan kerugian. Meski turun US$ 1,1 juta dari kuartal yang sama tahun lalu yakni US$ 6,2 juta. Penjualan mereka tercatat juga turun menjadi US$ 56 juta.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×