Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Tekanan pemerintah China tidak berhenti pada perusahaan milik miiliarder Jack Ma, tapi otoritas juga menyarankan Jack Ma tidak meninggalkan negara tersebut, setelah pemerintah mengumumkan penyelidikan terhadap perusahaan miliknya Alibaba.
Mengutip Reuters, Senin (28/12), salah seorang yang mengetahui masalah tersebut seperti dilaporkan Bloomberg News, Jakc Ma disarankan pemerintah China untuk tidak ke luar negeri. Namun tidak jelas apakah itu berupa larangan atau himbauan. Sejauh ini, Reuters melaporkan Jack Ma tidak bisa dihubungi untuk dimintai komentar.
Pada hari Minggu (27/12), Bank Sentral China mengungkapkan bahwa otoritas telah meinta raksasa pembayran negara itu, Ant Group Co Ltd untuk kembali ke bisnis awal mereka, yang berpotensi mengguncang bisnis Ant.
Pengumuman itu datang lebih dari sebulan setelah regulator China tiba-tiba menangguhkan penawaran umum perdana blockbuster senilai US$ 37 miliar dari Ant di Shanghai dan Hong Kong, dan hanya beberapa hari setelah otoritas antimonopoli negara itu mengatakan mereka telah meluncurkan penyelidikan ke konglomerat e-commerce Ma, Alibaba Group Holding Ltd.
Baca Juga: Warren Buffett tetap beri sinyal potensi kehancuran pasar saham tahun depan
Regulator China dan pejabat Partai Komunis telah mulai mengekang kerajaan keuangan Ma yang luas setelah dia secara terbuka mengkritik sistem peraturan negara pada bulan Oktober karena menghambat inovasi.
Regulator telah mendesak Ant untuk memperbaiki pelanggaran peraturan keuangan, termasuk dalam bisnis kredit, asuransi dan manajemen kekayaan, dan merombak bisnis peringkat kreditnya untuk melindungi informasi pribadi, Wakil Gubernur Bank Rakyat China (PBOC) Pan Gongsheng mengatakan pada hari Minggu.
Dengan komentar terbaru itu, Pan tidak lagi menyerukan untuk pembubaran Ant, namun menunjuk pada restrukturisasi operasional yang signifikan. Ant harus mendirikan perusahaan induk terpisah untuk memastikan kecukupan modal dan kepatuhan terhadap peraturan, kata Pan.
Baca Juga: Ini daftar miliarder dunia yang paling untung dan paling buntung tahun ini
Ant juga harus memiliki lisensi penuh untuk menjalankan bisnis kredit pribadinya, dan lebih transparan tentang transaksi pembayaran pihak ketiga dan tidak terlibat dalam persaingan tidak sehat, tambah Pan.
Ant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan membentuk kelompok kerja "perbaikan" dan sepenuhnya menerapkan persyaratan peraturan. Ant Group mengatakan akan membentuk pihak kerja untuk memenuhi permintaan regulator China.
Pan mengatakan perwakilan Ant bertemu pada hari Sabtu dengan pejabat dari PBOC dan perbankan China lainnya, sekuritas dan regulator valuta asing.
Dalam pertemuan tersebut, regulator menunjukkan masalah Ant termasuk tata kelola perusahaan yang buruk, pelanggaran tuntutan peraturan, arbitrase regulasi ilegal, penggunaan keuntungan pasarnya untuk menekan pesaing, dan merugikan kepentingan hukum konsumen, menurut Pan.
Ant menelusuri permulaannya ke Alipay, yang diluncurkan pada 2004 sebagai layanan pembayaran, dan 33% dimiliki oleh Alibaba. Aplikasi Alipay mendominasi pembayaran digital di China, dengan lebih dari 730 juta pengguna bulanan.
Baca Juga: AS akan wajibkan penumpang dari Inggris untuk tunjukkan hasil negatif tes Covid-19
Perusahaan yang berbasis di Hangzhou juga membangun kerajaan yang menghubungkan peminjam dan pemberi pinjaman China, mengamankan pinjaman jangka pendek dalam beberapa menit. Itu siap untuk dinilai lebih dari US$ 300 miliar dalam debut pasar sahamnya.
Bulan lalu, China mengeluarkan rancangan aturan yang bertujuan untuk mencegah perilaku monopoli oleh perusahaan internet, dan Politbiro bulan ini berjanji untuk memperkuat upaya anti-monopoli pada tahun 2021 dan mengekang "ekspansi modal yang tidak teratur."
China juga memperingatkan raksasa internet bulan ini untuk bersiap menghadapi peningkatan pengawasan, karena mereka mengenakan denda dan mengumumkan penyelidikan merger yang melibatkan Alibaba dan Tencent Holdings Ltd.