kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.415.000   -13.000   -0,54%
  • USD/IDR 16.600   -6,00   -0,04%
  • IDX 8.089   173,32   2,19%
  • KOMPAS100 1.119   28,59   2,62%
  • LQ45 796   23,97   3,10%
  • ISSI 285   3,86   1,37%
  • IDX30 415   14,34   3,58%
  • IDXHIDIV20 470   17,22   3,80%
  • IDX80 124   2,97   2,46%
  • IDXV30 133   4,48   3,48%
  • IDXQ30 131   4,31   3,39%

Pemerintah Islandia Alami Kolaps


Selasa, 27 Januari 2009 / 09:15 WIB


Sumber: AP, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

REYKJAVIK. Berita buruk datang dari kawasan Eropa. Senin (26/1) kemarin, koalisi Pemerintah Islandia mengalami kolaps. Hal itu membuat situasi politik di Islandia terguncang akibat krisis finansial yang membuat negeri kecil itu memohon dana bailout terhadap badan moneter internasional.

Perdana Menteri Geir Haarde bilang, hingga saat ini dia belum mau menerima permintaan dari partner koalisinya dari Social Democratic Alliance Party. Asal tahu saja, partai koalisi menginginkan agar Haarde meletakkan jabatannya untuk menghindari adanya perpecahan.

Kemarin, dihadapan wartawan, Haarde mengungkapkan bahwa ia sudah mengajukan Menteri Pendidikan Thorgerdur Gunnarsdottir untuk menggantikannya sebagai Perdana Menteri. Hanya saja Gunnarsdottir menolak tawaran tersebut.

Haarde yang sudah menjabat sebagai Perdana Menteri sejak 2006 mengatakan, dia akan menginformasikan secara resmi kepada presiden hari itu juga bahwa pemerintahan Islandia sudah mengalami kolaps.

Sebelumnya, Haarde sudah pernah bilang bahwa ia tidak akan memimpin lagi Independence Party hingga pemilihan umum mendatang. Hal ini terkait dengan kondisi kesehatannya di mana ia divonis mengidap kanker.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Ingibjorg Gisladottir diperkirakan akan melakukan perundingan dengan partai oposisi secepat mungkin. Tujuannya tak lain untuk membentuk pemerintahan baru. Pemerintahan transisi itu akan mengambil alih kekuasaan di Islandia hingga diadakan pemilihan umum pada Mei mendatang.

Sekadar mengingatkan, Islandia memang sudah berada di ambang krisis sejak perbankan di negara tersebut mengalami kebangkrutan hebat akibat tingginya utang karena ekspansi. Akibatnya, tingkat inflasi dan pengangguran di negara itu melonjak tajam. Tidak hanya itu, nilai mata uang krona pun semakin keok.

Dalam mengatasi krisis finansial itu, Pemerintahan Haarde sudah melakukan nasionalisasi sejumlah bank. Haarde juga melakukan negosiasi kepada Badan Moneter Internasional (IMF) dan beberapa negara lain agar mendapatkan dana pinjaman sebesar US$ 10 miliar.

Pada minggu lalu, ribuan rakyat Islandia melakukan aksi protes ke jalan-jalan akibat tingginya angka pengangguran dan inflasi yang kian menggila di negara itu.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×