Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
WARSAW. Islandia diperkirakan akan mendapatkan pinjaman sebesar US$ 6 miliar setelah sistem perbankannya mengalami kolaps, sehingga melumpuhkan pasar mata uang di negara itu. Pinjaman yang merupakan paket bantuan keuangan ini berasal dari sekelompok negara yang dipimpin oleh International Monetary Fund (IMF).
Menurut Menteri Keuangan Polandia dalam sebuah pernyataan melalui email kepada Bloomberg, kelompok tersebut juga meliputi negara-negara Scandinavia, Inggris, Belanda dan Polandia, yang memberikan kontribusi sebesar US$ 200 juta. Sementara itu, juru bicara dari kementerian keuangan Polandia Magdalena Kobos memberikan konfirmasinya terkait pernyataan tersebut via telepon.
Sekadar informasi, bank sentral Islandia kemarin memprediksi akan mengalami resesi yang semakin buruk dibanding perkiraan sebelumnya. Selain itu, bank sentral negara yang terletak di kawasan itu juga merevisi target dan prediksi inflasi di negara tersebut.
Perekonomian Islandia diprediksi akan mengerucut sebesar 8,3% tahun depan. Sedangkan tingkat inflasi akan berada pada level 14,1% pada 2009. Sebelumnya, bank sentral memprediksi inflasi pada posisi 7,6%.
Kemarin, bank sentral Islandia memutuskan untuk menahan suku bunga acuannya pada rekor tertingginya sebesar 18%. Hal ini dilakukan atas persyaratan yang diajukan oleh IMF. Saat ini, Islandia memang harus menahan tingkat suku bunga pada level tinggu untuk menstabilkan nilai mata uangnya, krona.