Sumber: BBC | Editor: Dikky Setiawan
TOKYO. Saham Japan Airlines (JAL) melonjak lebih dari 11% setelah media lokal melaporkan bahwa pemerintah Jepang kemungkinan akan mengambil langkah penyelamatan terhadap maskapai penerbangan yang tengah menghadapi masalah tersebut.
Sebelumnya, pada pekan lalu, saham JAL anjlok sekitar seperempat akibat adanya ketidakpastian soal masa depan maskapai yang merugi itu.
Bulan lalu, presiden perusahaan Haruka Nishimatsu meminta pemerintah untuk mengucurkan dana darurat setelah rencana JAL gagal melakukan refinancing dengan sejumlah kreditornya. Akibat kondisi keuangan yang morat-marit, manajemen JAL memutuskan untuk mengurangi 6.800 pekerjanya demi menghemat keuangan perusahaan.
Selama April hingga Juni 2009, JAL telah kehilangan pendapatan sebesar 99 miliar yen atau sekitar US$ 1,1 miliar. Atas kesulitan yang tengah dihadapi JAL tersebut, sejumlah maskapai penerbangan Amerika Serikat dan Eropa - termasuk Air France-KLM, Delta Airlines dan American Airlines-berencana untuk membelli saham JAL.