kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pemerintahan Biden hentikan penjualan senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab


Kamis, 28 Januari 2021 / 14:20 WIB
Pemerintahan Biden hentikan penjualan senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
ILUSTRASI. Diteken di era Donald Trump, kini pemerintahan Joe Biden menghentikan penjualan senjata AS ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.


Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS) sedang meninjau penjualan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) yang disahkan mantan Presiden Donald Trump, sebuah langkah yang menurut Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken adalah "tipikal" dari pemerintahan baru.

Dalam jumpa pers pertamanya pada Rabu (27/1), Blinken mengatakan, peninjauan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa apa yang dipertimbangkan adalah sesuatu yang memajukan tujuan strategis dan memajukan kebijakan luar negeri AS.

“Itulah yang kami lakukan saat ini,” katanya kepada wartawan seperti dikutip Al Jazeera.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan pada Rabu (27/1) bahwa pemerintahan Biden telah memberlakukan pembekuan sementara miliaran dolar dalam penjualan senjata ke kedua negara, termasuk penjualan amunisi berpemandu presisi ke Arab Saudi dan pesawat tempur F-35 ke UEA.

Baca Juga: Menlu AS: Kami ada di pihak negara-negara Asia Tenggara untuk hadapi China

Langkah itu dilakukan satu minggu setelah Biden dilantik. Biden memang telah berjanji untuk "menilai kembali" hubungan AS dengan Arab Saudi.

Sejak menjabat, Biden telah menandatangani serangkaian tindakan eksekutif untuk meninjau atau membalikkan beberapa kebijakan utama Trump.

Trump mengawasi hubungan AS yang erat dengan UEA dan Arab Saudi, sejalan dengan dukungan kuatnya untuk Israel dan kampanye "tekanan maksimum" terhadap Iran.

Pada Mei 2019, Trump mengumumkan keadaan darurat nasional karena ketegangan dengan Iran untuk menghindari keberatan dari Kongres AS tentang penjualan senjata senilai US$ 8 miliar ke Arab Saudi, UEA, dan Yordania.

Pemerintahan Trump juga mengizinkan penjualan amunisi kecil senilai US$ 290 juta ke Arab Saudi pada akhir Desember tahun lalu.

Baca Juga: AS kembali terbangkan pesawat bomber B-52 ke Timur Tengah



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×