Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Ini adalah kekuatan demokrasi. Ini adalah tsunami yang demokratis," kata Tommy Cheung, mantan pemimpin aksi protes mahasiswa yang memenangkan kursi di Distrik Yuen Long, dekat perbatasan China.
Baca Juga: Para miliarder Hong Kong mulai mengalihkan uang mereka ke luar negeri
Kemarin, pemungutan suara berakhir tanpa gangguan besar. Maklum, biasanya saban akhir pekan aksi protes pecah di seluruh penjuru Hong Kong. Antrean warga mengular panjang di tempat-tempat pemungutan suara.
Hingga pukul enam pagi waktu Hong Kong, para kandidat pro-demokrasi telah memperoleh mayoritas kursi dewan distrik, dengan lebih dari 300 dari 452 kursi. Sedang kubu pro-China baru mendapat 41 kursi.
Dalam pemilihan empat tahun lalu, kubu pro-demokrasi hanya mendekap sekitar 100 kursi dewan distrik. Di pemilihan tahun ini, hampir tiga juta orang memberikan suaranya, naik hampir dua kali lipat dari pemilihan sebelumnya.
Baca Juga: China murka, Senat AS setujui pengesahan UU Hak Asasi Manusia di Hong Kong
Dewan distrik Hong Kong mengendalikan sejumlah anggaran dan memutuskan beberapa isu lokal seperti transportasi. Mereka juga berfungsi sebagai platform akar rumput yang penting untuk memancarkan pengaruh politik di bekas koloni Inggris ini.
