Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seorang pria berhasil menguji daya tahan Tesla 2018 miliknya dengan menempuh jarak hampir 155.000 mil dalam waktu kurang dari lima tahun.
Capaian ini jauh melampaui rata-rata perjalanan tahunan pengemudi di Amerika Serikat, yang hanya sekitar 13.500 mil menurut Administrasi Jalan Raya Federal (FHWA).
Laporan FHWA tahun 2022 juga menunjukkan bahwa orang berusia 35 hingga 54 tahun merupakan kelompok yang paling sering bepergian. Selain itu, pria rata-rata menempuh jarak 6.000 mil lebih banyak dibandingkan wanita setiap tahunnya.
Namun, pria ini, bernama Lawrence, membuktikan bahwa Tesla miliknya mampu bertahan dengan jarak tempuh luar biasa tersebut.
Dikutip dari unilad.com, YouTuber Tesla Joy, yang merupakan teman Lawrence, berbincang dengannya untuk mengetahui bagaimana perjalanan sejauh itu memengaruhi kondisi baterai dan performa kendaraan listriknya.
Baca Juga: Baidu Turunkan Harga Kendaraan Otonom Apollo RT6 Menjadi Rp547 Juta per Unit
Degradasi Baterai: Masalah atau Hanya Angka?
Berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasi manajemen Tesla bernama Tessie, Lawrence memperkirakan bahwa baterai mobilnya mengalami degradasi sebesar 8 hingga 11 persen.
Degradasi ini mengacu pada berkurangnya kapasitas penyimpanan dan pengiriman energi baterai secara bertahap.
Meski demikian, Lawrence mengaku bahwa penurunan ini tidak terlalu terasa dalam penggunaan sehari-hari, kecuali saat ia secara aktif melacak performa baterai melalui aplikasi tersebut.
Ketergantungan pada Supercharger
Karena tidak memiliki akses ke stasiun pengisian daya di rumah, Lawrence mengandalkan jaringan Supercharger Tesla untuk menjaga mobilnya tetap bertenaga.
Supercharger mampu mengisi daya mobil dalam waktu kurang dari 30 menit, jauh lebih cepat dibandingkan pengisi daya Tipe 2 yang membutuhkan beberapa jam.
Beberapa pengguna Tesla berpendapat bahwa sering menggunakan Supercharger dapat mempercepat degradasi baterai.
Namun, Lawrence tidak setuju dengan klaim tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak merasakan dampak negatif apa pun pada baterai mobilnya.
Baca Juga: Kekayaan Elon Musk Catatkan Rekor Baru di Tengah Lonjakan Saham Tesla
Biaya dan Frekuensi Perawatan
Lawrence juga membagikan pengalaman perawatannya yang tidak konvensional.
Meski dianjurkan untuk merawat kendaraan setiap 12.000 mil atau setahun sekali, ia baru melakukan servis pertama ketika mobilnya mencapai jarak tempuh 145.000 mil.
Ia mengungkapkan alasannya menunda perawatan adalah untuk menguji sejauh mana mobil dapat bertahan sebelum mengalami kerusakan.
Setelah jarak tersebut, ia harus mengganti soket pengisian daya (US$600) dan baterai 12V (US$125).
Selain itu, ia juga mengganti bagian upper control arms dengan biaya "beberapa ratus dolar". Secara keseluruhan, Lawrence menghabiskan sekitar US$1.000 untuk perawatan Tesla-nya.
Baca Juga: Keluarga Ini Kaget! Biaya Ganti Baterai Mobil Listrik Lebih Mahal dari Harga Mobilnya
Kepuasan Pemilik
Meskipun Tesla 2018 miliknya telah menempuh jarak yang sangat jauh, Lawrence tetap merasa puas dengan performa kendaraan tersebut.
"Ini luar biasa karena saya masih sangat menyukai mobil ini," katanya.
"Saya masih ingat hari pertama mengendarainya dari showroom Tesla. Rasanya tetap sama, seperti 99 persen serupa," tambahnya.