Sumber: Daily Sabah | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - ANKARA. Meski menerima banyak kritik karena dianggap lambat dalam merespons gempa bumi, namun Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan justru memperolah banyak suara dari kalangan masyarakat yang tinggal di daerah gempa.
Mengutip Daily Sabah, hasil awal menunjukkan Erdogan unggul di 9 dari 11 provinsi yang ada di zona gempa, yaitu Adiyaman, Gaziantep, Kahramanmaras, Kilis, Malatya, Osmaniye, Sanliurfa, Elazig, dan Hatay.
Sementara rivalnya dari Partai Rakyat Republik (CHP), Kemal Kilicdaroglu, unggul di Adana dan Diyarbakir.
Gempa dahsyat yang melanda Turki dan Suriah terjadi pada 6 Februari lalu. Gempa tersebut menewaskan lebih dari 50.000 orang, meruntuhkan ratusan ribu bangunan, dan menyebabkan kerusakan parah pada infrastruktur di 11 provinsi di Turki, dari Adana yang berada di dekat pantai Mediterania hingga Diyarbarkir di tenggara.
Baca Juga: Pemilu Turki: Recep Tayyip Erdogan Kembali Berkuasa Setelah Meraih 52,14% Suara
Partai Keadilan dan Pembangunan (AK Party) yang mengusung Erdogan unggul di di 10 provinsi yang terkena dampak pada putaran pertama 14 Mei lalu. Hasil ini berhasil membuat koalisi AK Party mengamankan mayoritas kursi di parlemen.
Pada pemilu Turki putaran pertama, Erdogan berhasil meraup 49,5% suara, sementara Kilicdaroglu mendapat 44,9%. Hasil ini memaksa pemilu harus berlanjut hingga putaran kedua.
Hasil ini sekaligus meruntuhkan dugaan bahwa partai penguasa dan Erdogan akan kehilangan dukungan karena dianggap lambat dalam memberikan tanggapan pasca gempa.
Baca Juga: Pemilu Turki: Koalisi Erdogan Jadi Favorit Pemilih Muda
Pemulihan Wilayah Gempa Jadi Prioritas
Dalam pidato kemenangannya hari Minggu (28/5), Erdogan berjanji untuk menghabiskan apa pun yang diperlukan untuk merekonstruksi wilayah terdampak gempa.
Gempa tersebut menghancurkan atau merusak lebih dari 300.000 bangunan. Ratusan ribu warga masih berlindung di tempat penampungan sementara seperti tenda.
Selama kampanye, Erdogan telah berjanji untuk membangun 319.000 rumah dalam setahun.
Baca Juga: Pemilu Turki: Erdogan Bakal Kunjungi Wilayah Terdampak Gempa Jelang Putaran Kedua
"Seperti yang saya katakan, saya harap kami akan menyelesaikan perumahan permanen dalam waktu satu tahun," kata Erdogan di hadapan para pendukungnya pada hari Minggu.
Menurut Program Pembangunan PBB (UNDP), kerusakan yang disebabkan oleh gempa bumi diperkirakan bernilai lebih dari US$100 miliar.
Saat ini proses pembangunan lebih dari 100.000 bangunan tempat tinggal dan rumah pedesaan telah dimulai. Erdogan mengatakan pemerintah tidak akan meninggalkan wilayah gempa sampai pembangunan total 650.000 rumah selesai.
