Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sejumlah pemimpin dunia mengutuk insiden penembakan pada kampanye Donald Trump di Pennsylvania, Sabtu (13/7). Mantan presiden Amerika Serikat (AS) itu ditembak di telinga kanan.
Para pemimpin dari berbagai negara terkejut atas insiden tersebut, mengecam kekerasan politik dan berharap Trump segera pulih.
Juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengutuk penembakan tersebut dan menyebutnya sebagai “tindakan kekerasan politik.”
Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan: "Kita harus berdiri teguh melawan segala bentuk kekerasan yang menantang demokrasi."
Dua peserta kampanye lainnya juga terluka dalam penembakan pada rapat umum tersebut, kata Dinas Rahasia AS. Sementara sebuah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa insiden tersebut sedang diselidiki sebagai upaya pembunuhan.
Baca Juga: Donald Trump Tertembak di Telinga Kanannya
Trump, 78 tahun, mengunggah di media sosial bahwa dia tertembak di bagian atas telinga kanannya dan terjadi "banyak pendarahan." Tim kampanyenya mengatakan Trump “baik-baik saja,” dan Bloomberg News melaporkan Trump telah keluar dari rumah sakit.
Perdana Menteri Inggris Kier Starmer mengatakan dia "terkejut dengan pemandangan yang mengejutkan" pada kampanye tersebut. “Kekerasan politik dalam bentuk apa pun tidak memiliki tempat di masyarakat kita dan pikiran saya tertuju pada semua korban serangan ini,” ujarnya.
Perdana Menteri Australia Anthony Albanese mengatakan penembakan itu mengkhawatirkan dan menimbulkan konfrontasi. Sementara Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau mengatakan penembakan itu membuatnya “muak.” Trudeau menambahkan kekerasan politik tidak pernah bisa diterima.
Masyarakat Amerika khawatir akan meningkatnya kekerasan politik. Menurut jajak pendapat Reuters/Ipsos baru-baru ini, dan dua dari tiga responden survei bulan Mei mengatakan mereka khawatir kekerasan akan terjadi setelah pemilu pada bulan November di mana Trump dari Partai Republik akan menghadapi Presiden Joe Biden, seorang Demokrat yang juga mengecam penembakan tersebut.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan penembakan itu membuatnya terkejut. Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban, yang bertemu Trump minggu ini saat mengunjungi AS untuk menghadiri KTT NATO, mengatakan doanya menyertai mantan presiden tersebut “di saat-saat kelam ini.”
Baca Juga: Dukung Donald Trump, Elon Musk: Sang Martir Masih Hidup
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menyebut penembakan itu tidak dapat diterima dan juga mendesak pihak lain untuk mengutuknya.
“Serangan terhadap mantan Presiden Donald Trump harus ditolak keras oleh semua pembela demokrasi dan dialog dalam politik. Apa yang kita lihat hari ini tidak dapat diterima,” kata pemimpin Brasil itu.
Perdana Menteri India Narendra Modi menyebut Trump sebagai teman dan mendoakan agar Trump segera pulih. "Saya mengutuk keras insiden tersebut. Kekerasan tidak memiliki tempat dalam politik dan demokrasi."