kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pemimpin Dunia Ramai-Ramai Dorong Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas


Rabu, 25 Oktober 2023 / 09:31 WIB
Pemimpin Dunia Ramai-Ramai Dorong Gencatan Senjata Perang Israel-Hamas
ILUSTRASI. Truk yang membawa bantuan kemanusiaan melewati penyeberangan Rafah dari sisi Mesir,?22 Oktober 2023. REUTERS/Stringer


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - GAZA/YERUSALEM. Negara-negara dunia ramai-ramai mendorong dilakukannya gencatan senjata dalam pertempuran antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza.

Negara-negara tersebut termasuk Amerika Serikat, Kanada, Rusia dan negara-negara Arab.

Melansir Reuters, adapun tujuan dari gencatan senjata adalah agar bantuan kemanusiaan dapat dikirim ke warga sipil Palestina yang terkepung.

Seperti yang diketahui, bantuan kemanusiaan untuk rakyat Palestina yang masuk dari Mesir terlambat didistribusikan pada hari Selasa. 

Bantuan tersebut diangkut dengan menggunakan delapan truk yang mengangkut air bersih, makanan dan obat-obatan.

Kini, hampir tiga minggu setelah militan Hamas mengejutkan Israel dengan serangan ke kota-kota di Israel selatan yang menewaskan 1.400 orang. 

Kini, para pemimpin dunia berupaya mencegah konflik tersebut meluas.

Gedung Putih dalam pernyataan resminya mengatakan, Presiden AS Joe Biden dan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman berbicara melalui telepon pada hari Selasa. 

"Keduanya menyetujui diplomasi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas di seluruh kawasan dan mencegah konflik meluas,” kata Gedung Putih.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Berharap Ada Koalisi Internasional untuk Lawan Hamas

Bentrokan mematikan semakin intensif antara militer Israel dan warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.

Konflik juga meletus kembali antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran dan bersenjata lengkap di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon. 

Konflik yang lebih luas akan membahayakan keamanan di kawasan yang merupakan kunci pasokan energi global.

AS telah menyarankan Israel untuk menunda rencana serangan darat ketika Washington berupaya membebaskan lebih dari 200 lebih sandera yang masih disandera Hamas di Gaza.

Pada Selasa (24/10/2023), Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani mengatakan kepada Dewan Keamanan bahwa Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken telah berusaha untuk menyalahkan Iran atas perang Israel-Hamas.

“Komitmen kami terhadap perdamaian dan stabilitas regional tetap teguh,” kata Blinken. 

Baca Juga: Telepon Putin, Erdogan Sampaikan Kritik Pedas untuk Negara-Negara Barat Soal Gaza

Dia menambahkan, “AS semakin memperburuk konflik dengan secara terang-terangan memihak pihak agresor dengan mengorbankan penduduk Palestina yang tidak bersalah.”

Dalam pernyataan yang dirilis di media sosial, Kementerian Kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 5.791 warga Palestina telah tewas akibat pemboman Israel sejak 7 Oktober, termasuk 2.360 anak-anak.

Reuters tidak dapat memverifikasi secara independen angka-angka kementerian tersebut.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×