Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - RIYADH. Para pemimpin dari negara-negara ekonomi utama kelompok 20 atau G20 akan mengadakan konferensi video pada hari Kamis (26/3) untuk membahas epidemi virus corona atau covid-19, seperti dikatakan sumber Reuters.
Hal itu dilakukan di tengah kritik terhadap G20 yang dinilai lambat menanggapi krisis global tersebut.
Baca Juga: Sekjen PBB Antonio Guterres sebut resesi global akibat corona hampir pasti terjadi
Mengutip Reuters, Selasa (24/3), para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 sepakat dalam konferensi video pada hari Senin untuk mengembangkan rencana aksi untuk menanggapi wabah tersebut yang dinilai Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund /IMF) dapat memicu resesi global.
Konferensi ini akan menjadi tidak mudah karena perang harga minyak antara dua anggotanya yakni Arab Saudi dan Rusia. Selain itu, berpotensi meningkatkan ketengangan di antara dua negara anggota lainnya yakni Amerika Serikat dan China, khususnya mengenai asal usul virus corona yang telah menginfeksi 378.000 orang secara global dan membunuh lebih dari 16.500 orang.
Baca Juga: Inilah asal peserta perhelatan Ijtima Dunia Zona ASIA 2020 di Gowa
Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva menyambut baik langkah-langkah fiskal dan moneter yang diambil sejumlah negara, tetapi ia mengatakan akan lebih banyak dibutuhkan terutama kebijakan di arena fiskal dalam mencegah terjadinya resesi global.
Direktur Peramalan global di Economist Intelligence Unit, Agathe Demarais mengatakan, satu-satunya pilihan negara-negara G20 untuk mendukung pertumbuhan ekonomi adalah mungkin melalui stimulus fiskal, kendati itu pun masih bisa dipertanyakan efektifitasnya.
Baca Juga: Kemenkes buat pengaturan jejaring lab pemeriksaan virus corona
“Ini karena pengenalan langkah-langkah stimulus fiskal dapat meningkatkan risiko krisis utang begitu epidemi virus corona selesai; prospek seperti itu akan berdampak buruk pada pertumbuhan global, ”katanya.
“Ini adalah sesuatu yang akan ada di benak para pemimpin G20 jika mereka memilih paket stimulus,” sambungnya.