Sumber: The Guardian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Pemimpin Hong Kong Carrie Lam diharapkan mengumumkan penghentian untuk menerbitkan undang-undang ekstradisi yang memunculkan kontroversi di masyarakat. Hal ini setelah sepekan protes massa dan kekerasan jalanan telah memberi tekanan besar bagi para pemimpin setempat.
Lam mengadakan konferensi pers pada jam 3 sore pada hari Sabtu untuk mengungkapkan rencananya, setelah bertemu dengan para pejabat tinggi Tiongkok di seberang perbatasan pada Jumat malam.
Demonstrasi massa telah bersiap pada hari Minggu, namun pemerintah tampaknya berusaha untuk mencegah. "[Lam] membeli waktu untuk dirinya sendiri dan teman-temannya yang pro-Beijing," kata Kenneth Chan, profesor di departemen pemerintahan di Hong Kong Baptist University.
Laporan menunjukkan dia berencana hanya menunda hukum, daripada mengesampingkannya sepenuhnya, mungkin dengan harapan bahwa waktu dan konsultasi lebih lanjut akan meredakan kekuatan oposisi.