kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Pemimpin Junta Militer Myanmar akan Kunjungi China Pertama Kalinya Sejak Berkuasa


Senin, 04 November 2024 / 13:05 WIB
Pemimpin Junta Militer Myanmar akan Kunjungi China Pertama Kalinya Sejak Berkuasa
Kepala junta Myanmar Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang menggulingkan pemerintah terpilih dalam kudeta pada 1 Februari 2021, memimpin parade militer pada Hari Angkatan Bersenjata di Naypyitaw, Myanmar, Sabtu (27/3/2021). REUTERS/Stringer


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, dijadwalkan melakukan kunjungan ke China minggu ini untuk menghadiri pertemuan puncak regional. Ini akan menjadi kunjungan pertama jenderal tersebut ke Tiongkok sejak ia merebut kekuasaan melalui kudeta pada tahun 2021. 

Kabar ini disampaikan oleh media pemerintah pada hari Senin.

Myanmar, negara Asia Tenggara yang dikuasai junta, telah mengalami kekacauan sejak kudeta, termasuk di sepanjang perbatasannya dengan China. 

Baca Juga: Junta Militer Myanmar Buka Pintu Bantuan Asing Pasca Diterjang Topan Yagi

Konflik bersenjata antara gerakan perlawanan dan milisi etnis minoritas telah berhasil merebut kendali atas wilayah-wilayah luas dari tangan pemerintahan militer.

Menurut laporan MRTV, Min Aung Hlaing akan menghadiri pertemuan puncak Subkawasan Mekong Raya dan Strategi Kerja Sama Ekonomi Ayeyawady-Chao Phraya-Mekong (ACMECS) yang akan diadakan di Kunming pada tanggal 6-7 November. Pertemuan tersebut akan melibatkan negara-negara seperti Kamboja, Laos, dan Vietnam.

"Ia akan mengadakan pertemuan dan diskusi dengan otoritas China dan berupaya meningkatkan hubungan bilateral, ekonomi, dan pembangunan di beberapa sektor," demikian dilaporkan.

Baca Juga: Militer Myanmar Bantah Terjadi Kudeta Internal

China dikabarkan khawatir dengan situasi keamanan di Myanmar, terutama setelah pejuang anti-junta mencapai kemajuan signifikan sejak melancarkan serangan mendadak pada Oktober lalu. 

Kondisi ini telah memaksa Tiongkok untuk menutup sebagian perbatasan dan menghentikan impor ke wilayah yang dikuasai pemberontak, menurut laporan Reuters.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×