kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penasehat kabinet Tiongkok: China dan AS saling terkait, sulit untuk dipisahkan


Kamis, 11 Juni 2020 / 20:55 WIB
Penasehat kabinet Tiongkok: China dan AS saling terkait, sulit untuk dipisahkan
ILUSTRASI. Bendera China dan AS berkibar di dekat Bund, sebelum delegasi perdagangan AS bertemu dengan rekan-rekan China mereka untuk mengadakan pembicaraan di Shanghai, China 30 Juli 2019.


Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Penasehat kabinet Tiongkok mengatakan, China dan Amerika Serikat harus memulai kembali komunikasi untuk membahas perdagangan dan masalah lainnya, dan menekankan dua ekonomi terbesar dunia itu terlalu saling terkait untuk dipisahkan.

Pandemi virus corona baru telah memperburuk hubungan yang sudah buruk antara Beijing dan Washington, dengan tuduhan dari Pemerintahan Trump tentang China yang menutup-nutupi dan menunda merilis informasi tentang wabah penyakit mematikan tersebut.

"China dan Amerika Serikat harus berkomunikasi tentang masalah-masalah utama, dan ruang lingkup komunikasi harus kembali normal, tidak hanya pada masalah perdagangan," kata Zhu Guangyao, penasihat kabinet China, Kamis (11/6), seperti dikutip Reuters.

Baca Juga: Yakinkan kelompok Muslim, Xi Jinping: Tak ada satu pun warga yang akan ditinggalkan

"Kita harus melanjutkan komunikasi strategis di berbagai tingkatan, termasuk politik, diplomasi, dan ekonomi," ujar mantan menteri keuangan China ini

Liu Huan, penasihat kabinet China lainnya, memperkirakan, ekonomi Tiongkok akan meningkat tajam pada kuartal ketiga tahun ini. Ia percaya pertumbuhan ekonomi negeri tembok raksasa bisa sekitar 5% di kuartal ketiga, dan 3%-4% sepanjang tahun ini.

Ekonomi China berkontraksi 6,8% pada kuartal pertama tahun ini dari periode sama tahun lalu, menyusut untuk pertama kalinya dalam beberapa dekade terkahir karena wabah virus corona melumpuhkan produksi dan menekan pengeluaran.

Baca Juga: Medan perang baru AS-China: Beijing tolak hadir undangan berunding soal nuklir

Mencerminkan prospek yang tidak pasti, China tidak menetapkan target pertumbuhan tahunan tahun ini untuk pertama kalinya sejak 2002, dan menjanjikan lebih banyak pengeluaran pemerintah. Tapi, proyeksi resesi global menambah tantangan mereka.

Pemerintah China menetapkan defisit anggaran 2020 setidaknya 3,6% dari produk domestik bruto (PDB), naik dari 2,8% di 2019. Untuk itu, mereka menetapkan kuota penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah sebesar 3,75 triliun yuan.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×