Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - WASHINGTOG. Rencana penjualan TikTok Amerika Serikat (AS) memasuki tahap baru. Seperti dilaporkan Axios, sejumla investor yang tertarik membeli aplikasi video pendek popular, TikTok, dikabarkan berbicara langsung dengan Gedung Putih, dan bukan dengan pemilik TikTok di China, ByteDance.
Seperti diketahui, nasib TikTok masih belum jelas, sejak undang-undang yang mengharuskan ByteDance untuk menjualnya dengan alasan keamanan nasional atau menghadapi larangan mulai berlaku pada tanggal 19 Januari.
Sebelumnya, Presiden AS Donald Trump, setelah menjabat pada tanggal 20 Januari, menandatangani perintah eksekutif yang berupaya menunda penegakan hukum selama 75 hari untuk pelarangan TikTok di AS.
Gedung Putih, TikTok, dan ByteDance tidak segera menanggapi permintaan komentar dari Reuters.
Baca Juga: Elon Musk Mengaku Tak Tertarik Beli Saham Tiktok
Trump telah menyatakan minatnya agar pemerintah AS memiliki saham di aplikasi yang digunakan oleh hampir setengah dari seluruh warga Amerika tersebut.
Kekacauan di TikTok telah menarik beberapa calon pembeli, termasuk mantan pemilik Los Angeles Dodgers Frank McCourt, yang telah menyatakan minatnya pada bisnis yang berkembang pesat yang menurut para analis dapat bernilai hingga US$ 50 miliar.
Trump mengatakan bahwa ia sedang berunding dengan banyak orang mengenai pembelian TikTok dan kemungkinan akan mengambil keputusan mengenai masa depan aplikasi tersebut pada bulan Februari.
Ia juga menegaskan bahwa batas waktu 75 hari untuk TikTok dapat diperpanjang.