Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Induk Google, Alphabet Inc, melaporkan pendapatan iklan di kuartal III-2021 lebih tinggi dari yang diharapkan.
Mengutip Reuters, pendapatan iklan Google naik 41% menjadi US$ 53,1 miliar selama kuartal ketiga. Alhasil, penjualan keseluruhan Alphabet melonjak menjadi US$ 65,1 miliar. Realisasi ini di atas perkiraan rata-rata analis yang sebesar US$ 63,3 miliar.
Adapun, Google menjual lebih banyak iklan internet daripada perusahaan lain di mana pun melalui mesin pencari, layanan video YouTube, dan kemitraan di seluruh web. Permintaan untuk layanannya melonjak pada tahun lalu karena pandemi memaksa orang untuk menghabiskan lebih banyak waktu untuk online, dan kebiasaan baru mereka tetap ada.
"Pergeseran konsumen ke digital adalah nyata dan akan terus berlanjut bahkan saat kita mulai melihat masyarakat kembali membeli langsung di toko," kata Philipp Schindler, Chief Business Officer Google.
Schindler menambahkan bahwa saat ini orang menginginkan lebih banyak pilihan, menginginkan lebih banyak informasi, dan lebih banyak fleksibilitas.
Baca Juga: Bisnis layanan cloud moncer, pendapatan Microsoft melesat 22%
Sementara itu, laba kuartalan perusahaan mencapai US$18,936 miliar atau US$ 27,99 per saham di periode Juli-September 2021. Realisasi ini mengalahkan ekspektasi dari para analis dengan US$ 24,08 per saham dan menandai rekor laba kuartal ketiga berturut-turut.
Laba Alphabet tunduk pada fluktuasi yang luas karena aturan akuntansi mengharuskan perusahaan untuk mengukur keuntungan yang belum direalisasi dari investasinya di perusahaan rintisan sebagai pendapatan.
Meskipun bisnis iklan melonjak, ada tantangan baru mengingat Apple Inc, yang iPhone-nya menguasai setengah dari smartphone di Amerika Serikat, memberi penggunanya lebih banyak kendali untuk menghentikan pelacakan selama beberapa bulan terakhir.
Perubahan itu membuat pengiklan mengkalibrasikan ulang pengeluaran mereka dengan cara yang menurut saingan Google Snap Inc dan Facebook Inc merusak penjualan di kuartal ketiga mereka.