Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - BEIJING. Para peneliti berencana untuk memulai uji klinis untuk dosis tambahan dari kandidat vaksin virus corona yang dikembangkan bersama oleh CanSino Biologics Inc China dan unit penelitian yang didukung militer.
Mengutip Reuters, Jumat (18/9), berdasarkan data registri uji klinis, kandidat vaksin Ad5-nCoV dosis tunggal, satu di antara segelintir yang dikejar China memiliki uji cob tahap akhir yang dijadwalkan di Pakistan dan Rusia. Kandidat vaksin ini telah disetujui untuk digunakan di militer China.
Para ilmuwan di luar perusahaan telah menyatakan keprihatinan bahwa keefektifan Ad5-nCoV, yang menggunakan virus flu biasa yang dikontrak banyak orang untuk membawa jejak genetik virus corona, dapat dibatasi.
Sebagai tanggapan, CanSino mengatakan awal bulan ini tidak ada bukti bahwa kekebalan yang ada terhadap virus flu biasa dapat sangat merusak kemampuan Ad5-nCoV untuk memicu antibodi terhadap virus corona baru, mengutip data yang dikumpulkan dari uji coba Fase 2 berbasis dosis.
Baca Juga: Trump janjikan vaksin tersedia November, Joe Biden: Itu tidak rasional!
Pada bulan Juli, para peneliti yang mengerjakan Ad5-nCoV mengatakan dosis tambahan yang fleksibel mungkin dapat memberikan tanggapan kekebalan yang ditingkatkan, berdasarkan pengalaman mereka sebelumnya menggunakan metode ini untuk mengembangkan vaksin Ebola berbasis virus flu biasa.
Uji coba Tahap 1 dua dosis baru akan menguji keamanan dua dosis dan kemampuannya untuk menghasilkan tanggapan kekebalan, menunjukkan catatan pendaftaran yang diterbitkan pada hari Kamis.
Para peneliti berharap dapat merekrut 168 orang dewasa yang sehat untuk menggunakan dua dosis Ad5-nCoV untuk uji coba yang diperkirakan akan dimulai pada 20 September di Wuhan, China.
Perwakilan CanSino menolak berkomentar tentang uji coba baru tersebut.
