kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengadilan pemakzulan atas Donald Trump di Senat AS resmi bergulir


Jumat, 17 Januari 2020 / 05:23 WIB
Pengadilan pemakzulan atas Donald Trump di Senat AS resmi bergulir
ILUSTRASI. Dua dakwaan DPR AS tentang pemakzulan Presiden Donald Trump menunggu tanda tangan Ketua DPR Nancy Pelosi sebelum acara di Capitol Hill, Washington, AS, 15 Januari 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

Ke-99 senator yang hadir lalu menandatangani persetujuan mereka satu per satu. Jim Inhofe, Senator dari Partai Republik asal Negara Bagian Oklahoma, absen karena sakit, tetapi akan meneken persetujuan pekan depan.

Tapi, Senat kemungkinan besar akan membebaskan Trump dari semua dakwaan, karena tidak satu pun dari 53 senator asal Partai Republik menyuarakan dukungan untuk menyingkirkannya, sebuah langkah yang membutuhkan mayoritas dua pertiga suara. 

Baca Juga: Michael Bloomberg: Saya habiskan seluruh kekayaan untuk singkirkan Trump

Trump telah membantah melakukan kesalahan dan menyebut proses impeachment sebagai upaya partisan untuk menggagalkan kemenangannya dalam pemilihan presiden November nanti. Pernyataan pembukaan dalam pengadilan pemakzulan Trump dijadwalkan mulai Selasa (21/1) depan.

DPR AS yang dikuasai Partai Demokrat, Rabu (15/1), melakukan pemungutan suara untuk mengirim dakwaan impeachment terhadap Trump secara resmi ke Senat. Hasil voting setuju untuk mengirim dakwaan itu ke Senat yang dikuasai Partai Republik.

Ketua DPR Nancy Pelosi sempat menunda voting untuk pengiriman dakwaan kepada Senat setelah gagal membuat Ketua Senat asal Partai Republik Mitch McConnell setuju untuk memasukkan saksi baru yang bisa memberatkan Trump.



TERBARU

[X]
×