kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Pengerahan Jet NATO untuk Cegat Pesawat Rusia Meningkat hingga 20%


Jumat, 17 Mei 2024 / 07:46 WIB
Pengerahan Jet NATO untuk Cegat Pesawat Rusia Meningkat hingga 20%
ILUSTRASI. Pengerahan jet NATO untuk mencegat pesawat Rusia mendekati wilayah udara sekutu di wilayah Laut Baltik meningkat 20%. REUTERS/Valentyn Ogirenko


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BERLIN. Seorang sumber Reuters mengatakan pada Kamis (16/5/2024), pengerahan jet NATO untuk mencegat pesawat Rusia mendekati wilayah udara sekutu di wilayah Laut Baltik meningkat 20% hingga 25% pada kuartal pertama tahun 2024. 

Menurut sumber tersebut, peningkatan aktivitas Rusia kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan latihan yang dilakukan NATO.

Reuters memberitakan, sumber tersebut menolak memberikan angka konkrit mengenai jumlah penerbangan militer Rusia yang ditemui di dekat wilayah NATO.

Tahun lalu, NATO mengatakan jet tempur sekutu lepas landas lebih dari 300 kali untuk mencegat pesawat militer Rusia, dengan sebagian besar insiden terjadi di Baltik.

Namun sejak itu, NATO telah memperhatikan adanya perubahan pada jumlah pesawat Rusia yang terlihat di dekat wilayah sekutu, kata sumber yang tidak bersedia disebutkan namanya itu kepada Reuters.

Tidak seperti di masa lalu, pilot Barat saat ini hampir tidak mendeteksi adanya jet tempur atau pembom strategis Rusia yang mendekati wilayah udara sekutu, dan sebagian besar pencegatan kini melibatkan pesawat pengintai atau terkadang pesawat angkut, kata sumber tersebut.

Baca Juga: Vladimir Putin dan Xi Jinping Kompak Kutuk Amerika, Sebut AS Sumber Kekacauan Dunia

Tidak jelas mengapa Rusia mengubah perilakunya. Akan tetapi, sumber tersebut menambahkan, ada asumsi bahwa Moskow membutuhkan pesawat pembom dan jet tempurnya di Ukraina karena intensitas pertempuran di sana semakin meningkat.

NATO mengatakan pesawat militer Rusia memiliki sejarah tidak mengirimkan kode transponder yang menunjukkan posisi dan ketinggiannya, tidak mengajukan rencana penerbangan dan tidak berkomunikasi dengan pengawas lalu lintas udara.

Menyusul invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina pada Februari 2022, aliansi militer Barat meningkatkan kehadirannya di sepanjang sisi timur Ukraina, mengirimkan lebih banyak jet tempur ke sana dan menyiapkan pertahanan udara berbasis darat.

Baca Juga: Rusia dan Belarus Menggelar Latihan Senjata Nuklir Taktis

NATO juga mengerahkan jet tempur tambahan ke Rumania setelah berulang kali terjadi serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina di dekat perbatasan tenggara aliansi tersebut.

Pada awal tahun ini, NATO meluncurkan latihan terbesar sejak Perang Dingin, yang melibatkan sekitar 90.000 tentara.

Latihan ini dimaksudkan untuk melatih pelaksanaan rencana regional NATO – rencana pertahanan pertama yang disusun aliansi ini dalam beberapa dekade – yang merinci bagaimana NATO akan merespons serangan Rusia.



TERBARU

[X]
×