Sumber: CNBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Di tengah penurunan harga penjualan rata-rata (ASP) dan perlambatan ekonomi negara maju, pengiriman smartphone diprediksi mencapai rekor tertingginya pada tahun ini.
Menurut prediksi Counterpount Research, industri smartphone dunia akan mencapai US$ 300 miliar dalam pendapatan pengiriman secara keseluruhan pada tahun ini. Angka tersebut melampaui pencapaian tahun 2013 lalu yang senilai US$ 280 miliar.
Pendapatan pengiriman secara keseluruhan mengukur pengiriman oleh sejumlah manufaktur seperti Apple dan Samsung, ke poin pertama dalam channel distribusinya seperti operator ponsel.
"Apple menyumbang paling besar atas rekor baru ini," jelas Neil Shah, research director Counterpoint Research kepada CNBC.
Hitungan kasar, Apple akan memberikan kontribusi sepertiga dari pendapatan total industri smartphone tahun ini. Hal ini dipicu oleh peluncuran produk teranyar yang sukses di pasaran -iPhone 6 dan iPhone 6 Plus- serta ekspansi channel distribusi penjualan di AS, Eropa, dan Jepang.
Dalam dua pekan sejak diluncurkan, seri iPhone 6 mendongkrak pendapatan Apple tiga kali lebih besar dari totall penjualan smartphone Xiaomi di sepanjang kuartal tiga.
Meski harga penjualan rata-rata smartphone dunia menurun, namun brand Apple yang kuat menyebabkan perusahaan mampu mempertahankan kekuatan harga mereka. Hal ini membantu Apple dalam menyeimbangkan penurunan harga di industri ponsel secara umum.
Hitungan Counterpoint, harga penjualan rata-rata Apple berada di kisaran US$ 605 pada kuartal III, saat mereka meluncurkan produk baru. Angka tersebut naik dari kuartal sebelumnya yang berada di level US$ 560.
Sementara secara global, harga penjualan rata-rata smartphone berada di level US$ 238, turun dari US$ 271 pada 2013.
"Seiring dewasanya industri ponsel, harga penjualan rata-rata menurun karena harga komponennya juga turun," jelas Neil.
Counterpoint menambahkan, pengirimkan smartphones diramal akan mencapai 1,5 miliar unit pada tahun depan. Naik dari estimasi tahun ini sebanyak 1,3 miliar.