kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45892,58   -2,96   -0.33%
  • EMAS1.324.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengusaha ternama Malaysia dengan bisnis menggurita (1)


Selasa, 14 Agustus 2018 / 15:14 WIB
Pengusaha ternama Malaysia dengan bisnis menggurita (1)
ILUSTRASI. FENOMENA - Syed Mokhtar Al Bukhary


Reporter: Maizal Walfajri, Rizki Caturini | Editor: Tri Adi

Memiliki tekad kuat dan mau bekerja keras adalah modal kesuksesan Syed Mokhtar AlBukhary. Pria asal Malaysia ini memiliki kekayaan hingga US$ 1,9 miliar per tahun 2018. Sebagian besar kekayaannya berasal dari kepemilikan sahamnya di dua perusahaan Malaysia, yakni MMC Corp dan DRB-Hicom. Bisnis kedua perusahaan tersebut tersebar mulai energi, pelabuhan hingga otomotif. Kini AlBukhary tercatat sebagai orang terkaya ke-12 di negeri jiran.

Menjadi seorang miliuner nyatanya tidak melulu harus mengenyam pendidikan tinggi maupun berasal dari keluarga kaya raya. Menjadi anak putus sekolah di jenjang sekolah menengah atas tidak menghalangi bagi Syed Mokhtar AlBukhary untuk menjadi pengusaha sukses di Malaysia.

Dia memiliki bisnis perdagangan komoditi, produsen pakaian, hingga logistik. Bekerja keras menjadi kunci sukses bagi Mokhtar. Majalah Forbes mencatat, kekayaan Mokhtar mencapai US$ 1,9 miliar pada Maret 2018. Ia menjadi orang terkaya nomor 12 di Malaysia dan orang terkaya ke-1.284 di dunia. Kekayaannya diperoleh dari kepemilikan sahamnya di MMC Corp dan DRB-Hicom.

AlBukhary memiliki saham di MMC Corp sebanyak 52%. MMC bergerak di beragam bisnis di bawah tiga divisi yakni energi dan utilitas, pelabuhan dan logistik, serta rekayasa dan konstruksi.

MMC menjadi perusahaan raksasa dengan belasan anak usaha yang menjalankan berbagai mega proyek pemerintah. Salah satu proyek bergengsi yang dimenangkan MMC adalah pembangunan terowongan rel senilai US$ 4,5 miliar bersama dengan mitra bisnis, Gamuda. Ini merupakan proyek infrastruktur penghubung Kuala Lumpur dengan daerah pinggiran Malaysia.

MMC akan mendesain dan membangun terowongan, stasiun bawah tanah dan jalur keluar penumpang. Ini menjadi sentimen positif bagi kinerja saham MMC dalam setahun terakhir. Nilai kekayaan AlBukhary pun meningkat sebesar 24,1% menjadi US$ 1,9 miliar di 2018.

Saat ini MMC Corp menguasai seluruh pelabuhan di pantai barat semenanjung Malaysia. Pada bisnis konstruksi, MMC Corp banyak mengerjakan proyek besar lain seperti pembangunan proyek mass rapid transit (MRT) di Malaysia. Pada tahun 2017 perusahaan ini berhasil mencetak pendapatan RM 4,16 miliar dengan keuntungan sebelum pajak senilai RM 452 juta.

Adapun DRB-Hicom Bhd merupakan raksasa otomotif yang juga merambah bisnis properti dan pendidikan. Di DRB-Hicom Bhd pria ini menggenggam 55,92% saham. Perusahaan terdaftar milik AlBukhary ini bergerak di bidang otomotif, jasa dan properti.

Kemampuan distribusi DRB-Hicom diwakili oleh 13 perusahaan yang bersama-sama merakit, memproduksi dan mendistribusikan sepeda motor internasional dan lokal, mobil dan kendaraan khusus, dan menyediakan layanan purna jual kepada pelanggan.

Pendapatan operasi perusahaan ini di 2017 sebesar RM 12,05 juta namun RDB-Hicom Bhd masih menderita rugi RM 222.184 di tahun lalu. Ini kerugian di tahun kedua dalam lima tahun terakhir.

Pria ini memiliki nama lengkap Tan Sri Syed Mokhtar AlBukhary. yang lahir di Malaysia pada tahun 1951. Keluarganya berasal dari Hadhramaut, Yaman. Ia lahir dan besar dalam keadaan ekonomi yang pas-pasan. AlBukhary kecil tinggal di rumah kayu yang terletak di Kampung Hutan Keriang, Malaysia. Siapa sangka rumahnya dulu tidak memiliki tempat tidur, meja atau kursi.

Karena kondisi ekonomi keluarga yang buruk, AlBukhary sejak kecil terbiasa bekerja membantu orang tua. Ia membantu ibunya menanam sayuran untuk di jual ke pasar. Ia juga menjual roti canai di pasar yang sama.

Selama libur sekolah, ia membantu menggembala hewan ayahnya di pusat karantina dekat stasiun kereta Alor Setar. Kondisi ekonomi keluarga yang tidak mencukupi ini yang memaksa AlBukhary untuk berhenti sekolah ketika SMA dan fokus bertani.

Malang tak dapat ditolak, bisnis sang ayah mengalami kemunduran menyusul epidemi penyakit mulut dan kuku pada ternak hingga bisnis ayahnya gulung tikar.

(Bersambung)




TERBARU
Kontan Academy
Accounting Mischief Practical Business Acumen

[X]
×