Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - Raksasa teknologi asal Finlandia, Nokia, terpaksa merumahkan hingga 14.000 karyawannya sebagai bagian dari rencana penghematan setelah penjualan pada kuartal ketiga turun 20%.
Mengutip Reuters, Nokia pada awalnya menargetkan penghematan biaya antara 800 juta euro hingga 1,2 miliar euro pada tahun 2026.
Nokia berupaya untuk mencapai rencana margin operasi jangka panjang yang sebanding, setidaknya sebesar 14% pada tahun 2026.
Dalam pernyataannya, Nokia berharap program tersebut akan membuat mereka memiliki hanya 72.000-77.000 karyawan, berbanding dengan 86.000 karyawan yang mereka miliki saat ini.
Baca Juga: Kemarahan Publik Israel pada Pemerintahan Netanyahu Bertambah Pasca Serangan Hamas
"Nokia berharap untuk bertindak cepat dalam program ini dengan penghematan setidaknya 400 juta euro pada tahun 2024 dan tambahan 300 juta euro pada tahun 2025," tulis Nokia dalam pernyataannya.
Menurut jajak pendapat London Stock Exchange Group (LSEG), penjualan bersih Nokia turun menjadi 4,98 miliar euro dari 6,24 miliar euro tahun lalu. Jumlah itu meleset dari perkiraan awal yang sebesar 5,67 miliar euro.
Presiden Nokia, Pekka Lundmark, mengatakan bahwa perusahaannya memperkirakan mampu merasakan peningkatan pada kuartal keempat di tengah segala ketidakpastian.
Baca Juga: Kinerja Laba Kuartal III 2023 Sejumlah Bank di AS Lampaui Ekspektasi Analis
"Meskipun penjualan bersih kuartal ketiga kami dipengaruhi oleh ketidakpastian yang sedang berlangsung, kami memperkirakan akan melihat peningkatan musiman yang lebih normal pada bisnis jaringan kami pada kuartal keempat," ungkap Lundmark.
Penjualan Nokia pada kuartal ketiga tahun ini turun hingga 20% karena melambatnya penjualan peralatan 5G di pasar utama seperti Amerika Utara.
Lebih lanjut, Lundmark mengatakan hasil dari program penghematan yang akan dijalankan masih akan bergantung pada tingkat inflasi.
Melihat fakta itu, dirinya menyadari bahwa merancang ulang basis biaya merupakan langkah penting untuk menyesuaikan diri dengan ketidakpastian pasar dan mengamankan profitabilitas dan daya saing jangka panjang perusahaan.