kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan aset Stanchart


Rabu, 04 Februari 2015 / 10:16 WIB
Penjualan aset Stanchart
ILUSTRASI. Petani memanen padi di area persawahan Desa Kembang, Nanggulan, Kulon Progo, Yogyakarta, awal Februari lalu. Pemerintah akan kembali mengimpor beras untuk memenuhi stok Bulog, kendati Indonesia akan memasuki musim panen raya. Impor beras ini dikhawatirkan bakal menekan harga padi hasil panen perani dalam negeri. KONTAN/Barly Haliem Noe


Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

LONDON. Perusahaan keuangan asal Inggris, Standard Chartered Plc. (Stanchart) sedang berupaya menjual aset ritel di Filipina. Langkah ini diambil Stanchart demi memangkas biaya operasional dan memperbaiki kinerja.

Maklum dalam dua tahun terakhir ini, kinerja Stanchart kurang menggembirakan. Akibatnya, harga saham perusahaan dalam dua tahun terakhir turun sebesar 46%.
Karena kondisi itu, Peter Sands yang kini menjadi orang nomor satu di Stanchart menuai tekanan untuk mengundurkan diri.

Bloomberg, Selasa (3/2), melaporkan, aset Stanchart di Filipina saat ini bernilai US$ 1,72 miliar. Sebanyak dua pertiga karyawan Stanchart menggawangi sektor ritel. Di Filipina, Stanchart masuk dalam urutan ke-19 dari sisi jumlah aset terbesar.

Antonio Moncupa, President EastWest Banking Corp. mengatakan, pihaknya sangat tertarik dengan aset ritel Stanchart. "Kami pasti akan mempertimbangkan rencana pembelian aset tersebut," ujar Moncupa.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×