Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Intel Corp menaikkan prospek penjualan tahunannya akibat lonjakan permintaan untuk komputer pribadi. Hanya saja, perkiraan laba kuartal II-2021 masih akan turun akibat biaya produksi yang dikeluarkan untuk mengejar ketertinggalan dengan para pesaingnya.
Mengutip Reuters, saham Intel turun 3,1% menjadi US$ 60,60 pada akhir perdagangan. Intel mengatakan bisnis chip PC-nya mencatat penjualan US$ 10,6 miliar pada kuartal pertama, melampaui ekspektasi analis sebesar US$ 10,17 miliar, menurut data dari FactSet.
Intel sedang mempersiapkan teknologi manufaktur baru dalam beberapa tahun terakhir sehingga menyebabkan tertinggal dari pesaing seperti Advanced Micro Devices Inc (AMD.O) dan Nvidia Corp (NVDA.O) dalam perlombaan untuk membuat chip yang lebih cepat dan lebih kecil.
Kepala Eksekutif Patrick Gelsinger mengatakan pembuat chip tersebut telah mulai menyelesaikan masalah manufakturnya, dan pada Maret mengumumkan rencana ekspansi besar-besaran untuk membangun pabrik baru di Amerika Serikat dan Eropa.
Baca Juga: Intel memperkenalkan Intel Xeon Scalable Generasi ke-3 baru
Setelah rilis pendapatan, Gelsinger bilang perusahaan telah melebihi ekspektasi chip PC sebagian karena mampu menyelesaikan di pabriknya sendiri. Menurutnya, perubahan tersebut membantu Intel mengurangi kekurangan global bahan substrat dan "menghasilkan jutaan unit lebih banyak pasokan."
"Kami mampu memenuhi komitmen pelanggan kami, seperti yang kami harapkan dapat kami lakukan sepanjang sisa tahun ini dan mendapatkan lebih banyak pangsa pasar untuk tahun ini." kata Gelsinger dikutip dari Reuters, Jumat (23/4).
Permintaan untuk komputer pribadi dan layanan komputasi awan dari pusat data telah melonjak selama pandemi karena banyak bisnis beralih ke bekerja dari rumah, tren yang diperkirakan para analis akan terus berlanjut hingga tahun ini. Tetapi Angelo Zino, analis ekuitas senior di CFRA Research, memperkirakan bahwa "momentum PC akan berkurang" karena vaksin Covid-19 diluncurkan di seluruh dunia dan para pekerja kembali ke kantor.
Intel mengharapkan pendapatan dan laba yang disesuaikan pada tahun 2021 sebesar US$ 72,5 miliar dan US$ 4,60 per saham, di atas perkiraan analis sebesar US$ 72,32 miliar dan US$ 4,58 per saham.
Sedangkan pendapatan dan laba yang disesuaikan pada kuartal kedua sebesar US$ 17,8 miliar dan US$ 1,05 per saham, dengan penjualan di atas perkiraan analis sebesar US$ 17,59 miliar tetapi laba di bawah perkiraan US$ 1,09 per saham, menurut data Refinitiv.
Chief Financial Officer Intel George Davis bilang keuntungan yang lebih rendah itu karena perusahaan berinvestasi dalam meningkatkan teknologi manufaktur 10-nanometer dan 7-nanonmeter barunya.
Analis riset senior di Summit Insights Group, Kinngai Chan mengatakan margin Intel terpukul sebagian karena tidak dapat menaikkan harga produk baru untuk menutup biaya produksi seperti yang terjadi di masa lalu karena saingan seperti AMD memiliki produk yang lebih kompetitif.