Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan mobil baru di Afrika Selatan merosot ke rekor terendah pada bulan April. Hal ini sebagai akibat dari dampak ekonomi akibat kuncian (lockdown) nasional untuk mengekang penyebaran virus corona.
Penjualan kendaraan domestik turun 98,4% dari tahun sebelumnya menjadi 574 unit, Asosiasi Nasional Produsen Mobil Afrika Selatan mengatakan dalam sebuah pernyataan email Senin (4/5). Itu dibandingkan dengan perdagangan bulanan rata-rata lebih dari 41.000 unit selama 20 tahun terakhir.
Baca Juga: Otomotif mesti tumbuh! Gaikindo putuskan tetap helat gelaran GIIAS 2020 bulan Oktober
Afrika Selatan menerapkan salah satu penguncian paling ketat di dunia sejak 27 Maret, yang memungkinkan sebagian besar warga hanya pergi keluar untuk membeli makanan, mencari perawatan medis dan mengumpulkan dana bantuan kesejahteraan.
Selama lima minggu, hanya barang-barang penting yang diizinkan untuk dijual dan itu berarti dealer mobil harus menutup pintu mereka dan hanya dapat mulai berdagang lagi mulai 1 Mei, sesuai dengan arahan pemerintah.
Data Naamsa menunjukkan hanya 105 mobil penumpang yang dijual di bulan April, turun 99,6%. Namun, beberapa di antaranya mungkin transaksi yang dimulai pada bulan Maret dan hanya diselesaikan dan dicatat bulan lalu. Data merupakan bagian dari indikator utama Reserve Bank, yang memberikan gambaran tentang keadaan ekonomi masa depan.
Baca Juga: Penjualan mobil baru di Inggris pada bulan April turun ke level terendah sejak 1946
Sementara penurunan penjualan diharapkan karena dealer ditutup, "itu adalah bencana," kata Mike Schussler, kepala ekonom di Economists.co.za dikutip dari Bloomberg.
“Pengeluaran konsumen di Afrika Selatan saat ini akan menjadi bencana. Saya menduga kita akan mendapatkan penurunan tahunan yang sangat besar dua digit dalam jumlah produk domestik bruto di belakang pengeluaran konsumsi yang sangat, sangat lemah," tambahnya.