Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - SEATTLE. Starbucks membukukan penjualan yang lebih kuat dari perkiraan pada Januari-Maret 2023. Ini dikarenakan permintaan di China yang mulai pulih, tetapi pertumbuhan penjualan masih berpotensi melambat seiring berjalannya tahun.
Raksasa kopi Seattle mengatakan bahwa pendapatan bersihnya melonjak 14% pada periode Januari-Maret menjadi US$ 8,72 miliar. Itu lebih baik dari perkiraan Wall Street senilai US$ 8,41 miliar, menurut analis yang disurvei oleh FactSet.
Pendapatan Starbucks naik 35% menjadi US$ 908 juta. Disesuaikan dengan item satu kali, perusahaan memperoleh 74 sen per saham. Itu juga mengalahkan perkiraan analis sebesar 65 sen.
Saham Starbucks turun 5,5% dalam perdagangan aftermarket.
Baca Juga: MAP Boga Adiperkasa (MAPB) Pemilik Gerai Starbucks Agendakan Aksi Private Placement
Penjualan toko yang sama (same sales store growth) atau penjualan di toko yang buka setidaknya setahun naik 11% karena lalu lintas meningkat di toko. Itu juga mengalahkan perkiraan analis tentang kenaikan 7,3%.
Penjualan toko yang sama di China naik 3%, membalikkan penurunan 29% yang dialami perusahaan pada periode Oktober-Desember karena lonjakan infeksi Covid-19. Ini adalah pertama kalinya Starbucks melihat penjualan toko yang sama yang positif di China sejak 2021.
Chief Financial Officer Starbucks Rachel Ruggeri mengatakan lalu lintas padat di sore hari dan akhir pekan di toko-toko di China. Tetapi perusahaan masih ragu tentang pola pelanggan pasca-pandemi serta dimulainya kembali perjalanan internasional ke China.
Ruggeri mengatakan Starbucks mengharapkan laju peningkatan penjualan mingguan menjadi moderat pada paruh kedua tahun ini.
"Kami sangat terdorong oleh banyak tanda yang kami lihat, tetapi ada banyak hal yang kami navigasikan," katanya dikutip dari Associated Press (AP), Rabu (3/5).
Di Amerika Utara, penjualan toko yang sama naik 12%, dan perusahaan melaporkan lebih banyak kunjungan toko serta pengeluaran per kunjungan yang lebih tinggi. Kenaikan dua digit sebagian karena perbandingan dengan periode yang sama tahun lalu, ketika penjualan dipengaruhi oleh varian omicron.
“Selama setahun penuh, Starbucks memperkirakan penjualan toko yang sama di Amerika Utara meningkat dalam kisaran 7%-9%,” kata Ruggeri.
Starbucks telah membuka 464 toko baru bersih selama kuartal tersebut, termasuk 100 di Amerika Utara. Sebagai bagian dari rencana yang lebih besar untuk menghidupkan kembali penjualan, Starbucks telah menutup lokasi yang berkinerja buruk dan menggantinya dengan toko di area dengan lalu lintas tinggi atau toko kecil yang berfokus pada bisnis penjemputan atau drive-thru.
Baca Juga: Starbucks Membuka Gerai Artistik di 3 Kota Baru di Indonesia
CEO Starbucks Laxman Narasimhan mengatakan perusahaan juga terus memperkenalkan peralatan baru untuk meningkatkan kinerja dan kecepatan. Namun dia mengatakan Starbucks harus melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam menyederhanakan pasokan dan operasinya; dia mencatat bahwa perusahaan saat ini memiliki 1.500 kombinasi cangkir dan tutup di seluruh dunia.
“Kinerja kami kuat, tapi kesehatan kami bisa lebih kuat. Ada lebih banyak pekerjaan yang harus dilakukan di toko kami untuk permintaan yang kami lihat," ujarnya.