Sumber: Channel News Asia | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Penjualan mobil listrik Tesla turun 13% dalam tiga bulan terakhir, seiring aksi boikot yang dipicu oleh pandangan politik CEO Elon Musk terus menekan minat pembeli.
Ini menjadi perkembangan signifikan mengingat sebelumnya diperkirakan kemarahan publik terhadap miliarder tersebut akan mereda.
Baca Juga: Mobil Listrik Sport Xiaomi YU7 Jadi Saingan Berat Tesla
Melansir laman Channelnewsasia Kamis (3/7) menyebutkan, penurunan penjualan ini menambah tanda-tanda bahwa kedekatan Musk dengan Presiden AS Donald Trump dan sejumlah tokoh sayap kanan di Eropa telah memberikan dampak jangka panjang terhadap daya tarik merek Tesla di mata konsumen global.
Data terbaru juga memunculkan kekhawatiran bahwa Tesla dapat mencatatkan hasil mengecewakan pada laporan keuangan kuartal II-2025 yang akan diumumkan akhir bulan ini. Pada kuartal I, laba bersih Tesla tercatat anjlok 71%.
Selama periode April hingga Juni 2025, Tesla hanya berhasil menjual 384.122 unit, turun dari 443.956 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Padahal dalam periode tersebut, Musk telah secara resmi keluar dari pemerintahan Trump sebagai kepala efisiensi anggaran (cost-cutting czar), yang sempat memunculkan harapan akan pulihnya penjualan.
Baca Juga: Penjualan Mobil Tesla di Eropa Merosot Lima Bulan Berturut-turut
Namun, di Wall Street, saham Tesla justru naik sekitar 5% pada Rabu (2/7) setelah perusahaan melaporkan telah mengirimkan hampir 374.000 unit Model 3 dan Model Y, angka yang lebih baik dari perkiraan analis berdasarkan data FactSet.