kontan.co.id
banner langganan top
Jum'at, 21 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.505   -25,00   -0,15%
  • IDX 6.258   -123,50   -1,94%
  • KOMPAS100 886   -22,04   -2,43%
  • LQ45 692   -18,18   -2,56%
  • ISSI 198   -4,07   -2,02%
  • IDX30 362   -8,54   -2,31%
  • IDXHIDIV20 438   -7,77   -1,74%
  • IDX80 100   -2,74   -2,66%
  • IDXV30 107   -0,87   -0,81%
  • IDXQ30 119   -2,62   -2,16%

Aksi Boikot Bikin Saham Tesla Nyungsep


Kamis, 20 Maret 2025 / 08:49 WIB
Aksi Boikot Bikin Saham Tesla Nyungsep
ILUSTRASI. Orang-orang memprotes Tesla dan Elon Musk di luar dealer Tesla di Palo Alto, California, Amerika Serikat, 8 Maret 2025.


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Harga saham Tesla (TSLA) terlihat melemah dalam beberapa pekan terakhir, terutama sejak gerakan boikot produk milik Elon Musk semakin meluas di AS. Nilainya bahkan anjlok hampir 50% sejak mencapai puncaknya pada pertengahan Desember 2024.

Mengutip FX Leaders, nilai saham Tesla turun hampir 9% dalam beberapa hari sejak Jumat (14/3) pekan lalu.

Nilainya memang terlihat mulai menanjak pada hari Rabu (19/3), sekitar 4,68%, namun dinilai masih belum sanggup menutupi penurunan tajam sejak awal tahun.

Saham Tesla tercatat turun sekitar 40% sejak Januari 2025. Selama tiga bulan pertama tahun ini, CEO Tesla Elon Musk kehilangan hampir US$121 miliar dari kekayaan bersihnya, yang sebagian terkait dengan pendapatan Tesla.

Banyak dewan direksinya yang menjual saham senilai jutaan dolar dalam beberapa bulan terakhir. 

Penjualan kendaraan Tesla di luar negeri juga turun signifikan, termasuk sebesar 76,3% di Jerman pada Februari 2025 dibandingkan dengan Februari 2024.

Baca Juga: Penjualan Anjlok! Tesla Terpuruk di Australia & Selandia Baru, Vandalisme Merajalela

Karir Politik Musk Membuat Investor Ragu

Performa saham Tesla memburuk sejak Musk semakin aktif bekerja di pemerintahan Donald Trump sebagai pemimpin Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE).

Penjualan mobil Tesla pun terus turun secara global. Sejumlah merek baru dari China, seperti BYD, lebih menarik perhatian pasar karena menghadirkan mobil listrik dengan performa bagus dan harga yang lebih murah.

Merek lain seperti Xpeng dan Nio yang menargetkan pasar lebih tinggi pun mulai dilirik, karena berfokus pada teknologi mewah dan canggih.

Minimnya inovasi di tengah kemunduran bisnis, menimbulkan spekulasi bahwa saat ini Musk terlalu fokus menjalankan tugasnya sebagai salah satu anak buah Presiden Trump.

Situasi ini praktis menurunkan kepercayaan investor terhadap salah satu pioneer dalam bisnis mobil listrik tersebut.

Baca Juga: Aksi Boikot Tesla dan Produk Elon Musk Lain Meluas di AS

Gerakan Boikot Tesla

Mengutip laporan France 24 hari Selasa (18/3), sekelompok warga California mulai mengampanyekan gerakan boikot Tesla dan Elon Musk, dengan alasan ketidakpuasan terhadap tindakan dan pernyataan publiknya.

Kelompok TeslaTakedown, yang telah mengorganisir protes anti-Tesla di seluruh penjuru AS, mengatakan orang-orang juga memiliki hak untuk berunjuk rasa secara damai di trotoar dan jalan di depan showroom Tesla.

Aksi boikot Tesla dan Elon Musk ini muncul karena DOGE dianggap telah menimbulkan kekacauan di seluruh pemerintahan federal dalam upaya yang dicanangkan untuk mengurangi pengeluaran negara.

Segala tindakan yang dilakukan oleh Musk dan timnya selalu memicu kekhawatiran atas kurangnya transparansi, klaim palsu tentang kontrak dan hibah yang dibatalkan, serta jumlah penghematan yang diperoleh.

Mengutip The Guardian, jajak pendapat menunjukkan dukungan publik terhadap DOGE ada dalam tren yang buruk, sebagian besar responden menilai Musk memiliki wewenang yang terlalu besar di pemerintahan.

Tonton: Donald Trump Sebut Xi Jinping Bakal Kunjungi AS dalam Waktu Dekat

Selanjutnya: Gejolak Pasar Saham Mereda, Tekanan Hebat Ganti Memukul Pasar Surat Utang RI

Menarik Dibaca: Promo Gokana Flash Sale hingga 31 Maret, Tersedia 4 Pilihan Menu Mulai Rp 34.000


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×