Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tesla mengalami penurunan signifikan dalam nilai mereknya selama dua tahun berturut-turut. Berdasarkan laporan Brand Finance, nilai merek Tesla turun 26% pada tahun 2024, dari US$58,3 miliar di awal tahun menjadi US$43 miliar.
Penurunan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi Tesla, termasuk kurangnya pembaruan pada lini produknya dan pengaruh negatif dari sikap publik CEO Elon Musk.
Sebagai perbandingan, Toyota mempertahankan posisi sebagai merek otomotif paling berharga dengan nilai US$64,7 miliar, diikuti oleh Mercedes-Benz dengan US$53 miliar.
Metodologi Penilaian Brand Finance
Mengutip nbcnewyork, Brand Finance, sebuah firma riset berbasis di London, menggunakan survei konsumen global dan analisis keuangan ribuan perusahaan untuk menghitung nilai merek. Penilaian ini mencakup merek korporat dan sub-merek, dengan mempertimbangkan pendapatan, margin, dan perjanjian lisensi.
Baca Juga: Elon Musk Melakukan 'Penghormatan ala Nazi' di Parade Pelantikan Donald Trump
Pada tahun ini, Brand Finance mengumpulkan jawaban dari 175.000 responden global, termasuk 16.000 orang yang memberikan pandangan mereka tentang Tesla. Data ini mengungkap perbedaan besar antara persepsi konsumen terhadap Tesla dan penilaian Wall Street terhadap perusahaan tersebut.
Penurunan Persepsi Konsumen terhadap Tesla
Di pasar utama seperti AS, Eropa, dan Asia, skor Tesla untuk metrik penting seperti "pertimbangan pembelian," "reputasi," dan "rekomendasi" menurun secara signifikan.
- Skor Pertimbangan (Consideration): Menunjukkan persentase konsumen yang mempertimbangkan membeli produk Tesla, turun dari 21% menjadi 16% di Eropa.
- Skor Reputasi: Menunjukkan seberapa tinggi konsumen menilai merek Tesla, rata-rata turun di pasar global.
- Skor Rekomendasi: Di AS, skor Tesla anjlok dari 8,2 menjadi 4,3 dari skala 10.
Baca Juga: Gara-gara Elon Musk, Dana Pensiun Terbesar di Eropa Jual Seluruh Saham Tesla
Meskipun demikian, Tesla mempertahankan loyalitas tinggi di AS, dengan 90% pelanggan Tesla berencana tetap menggunakan kendaraan Tesla dalam 12 bulan ke depan.
Tesla juga menghadapi tekanan dalam hal penjualan. Pada tahun 2024, pengiriman kendaraan Tesla turun 1% menjadi 1,79 juta unit, sementara permintaan global untuk kendaraan listrik meningkat. Di AS, pangsa pasar kendaraan listrik Tesla turun dari 55% menjadi 49%, menurut data Cox Automotive.
Persepsi Negatif terhadap Elon Musk
CEO Elon Musk menjadi faktor signifikan yang memengaruhi nilai merek Tesla. Sikap kontroversialnya, termasuk dukungan terhadap politisi sayap kanan dan gestur publik yang menimbulkan kontroversi, telah memengaruhi persepsi konsumen terhadap merek tersebut.
David Haigh, CEO Brand Finance, mencatat bahwa citra Musk yang erat kaitannya dengan Tesla menciptakan tantangan unik. Konsumen yang tidak menyukai Musk cenderung menghindari produk Tesla, meskipun ada sebagian kecil yang tetap loyal terhadap mereknya.
Baca Juga: Chip Otak Neuralink Elon Musk Seharga US$50.000 Ditanamkan pada Pasien Ketiga
Dampak pada Merek Lain yang Dipimpin Musk
Merek lain yang dipimpin Musk juga menunjukkan kinerja beragam:
- X (sebelumnya Twitter): Nilai mereknya turun 26% menjadi US$498 juta, sebagian besar disebabkan oleh penggantian nama dan hilangnya pengguna serta pendapatan iklan.
- SpaceX: Nilai mereknya meningkat 11% menjadi US$3,8 miliar, dengan tingkat kesadaran konsumen yang tinggi di AS.
- Starlink: Merek ini dinilai sebesar US$2,4 miliar, dengan potensi pertumbuhan berkat penambahan pelanggan baru.