Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Seiring dengan kabar bahwa tiga orang pertama telah diimplan dengan chip Neuralink milik Elon Musk, banyak orang yang penasaran mengenai bagaimana perangkat ini bekerja dan apa manfaatnya.
Neuralink, yang didirikan oleh miliarder teknologi Elon Musk pada tahun 2016, telah memulai uji coba implantasi otak pada manusia sejak sekitar satu tahun yang lalu, dan kini semakin menarik perhatian dengan pencapaian-pencapaiannya.
Apa Itu Neuralink dan Bagaimana Cara Kerjanya?
Mengutip unilad, Neuralink adalah teknologi Brain-Computer Interface (BCI) yang dirancang untuk menghubungkan otak manusia dengan perangkat eksternal melalui chip kecil yang diimplan ke dalam otak.
Teknologi ini memungkinkan otak untuk berkomunikasi langsung dengan perangkat lain, memberikan kemungkinan bagi peningkatan fungsi otak, pemulihan kemampuan motorik, serta terapi bagi berbagai gangguan neurologis.
Baca Juga: Gara-gara Elon Musk, Dana Pensiun Terbesar di Eropa Jual Seluruh Saham Tesla
Cara Kerja Neuralink
Implantasi chip Neuralink mungkin terdengar seperti plot dalam film fiksi ilmiah, tetapi kenyataannya teknologi ini telah mendapatkan izin dari Food and Drug Administration (FDA) untuk uji coba pada manusia pada Mei 2023.
Dengan menggunakan chip berukuran lebih kecil dari koin 50 sen, Neuralink dapat menargetkan neuron individu untuk mendapatkan data yang sangat penting dalam menguraikan pikiran.
Chip ini dapat merekam dan mendekode sinyal saraf yang kemudian dikirimkan kembali melalui stimulasi elektrik ke unit penerima. Hal ini memungkinkan pengguna untuk mengendalikan perangkat hanya dengan pikiran.
Neuralink berbeda dari teknologi BCI lainnya karena memiliki kemampuan untuk menargetkan neuron secara spesifik, yang memberikan data lebih akurat untuk memecahkan kode pemikiran manusia.
Proses Implantasi Chip Neuralink
Implantasi chip Neuralink dilakukan dengan menggunakan perangkat yang lebih kecil dari koin 50 sen. Prosesnya melibatkan penyisipan kabel mikroskopis ke dalam tengkorak yang menghubungkan chip dengan neuron otak.
Baca Juga: Studi Mengungkap Dampak Buruk Penggunaan AI Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Anda
Perangkat ini dirancang untuk membaca dan mengirimkan sinyal saraf kembali ke sistem perangkat eksternal, seperti komputer atau alat lainnya, yang dapat dikendalikan hanya dengan pikiran.
Untuk mempermudah proses implantasi, Neuralink juga mengembangkan robot bedah khusus yang dapat melakukan prosedur ini dengan presisi tinggi. Robot ini mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan bahwa chip dapat ditanamkan dengan akurat di area yang tepat di otak.
Sejak implantasi pertama dilakukan, Neuralink terus melakukan peningkatan pada chipnya. Musk mengungkapkan bahwa chip terbaru memiliki elektroda yang lebih banyak, bandwidth yang lebih tinggi, dan daya tahan baterai yang lebih lama.
Dengan kemajuan teknologi ini, Neuralink berharap dapat melakukan lebih banyak implantasi pada manusia, dengan rencana untuk menanamkan chip pada hingga 30 orang pada tahun ini.
Biaya Implantasi Chip Neuralink
Biaya untuk satu chip Neuralink diperkirakan sekitar US$10.500 yang mencakup biaya pemeriksaan, komponen, dan tenaga kerja. Namun, biaya ini dapat melonjak menjadi sekitar US$50.000 untuk perusahaan asuransi, yang mencakup prosedur bedah dan perangkat keras yang diperlukan agar chip dapat berfungsi.
Dengan terus berkembangnya teknologi dan peningkatan pada chip, biaya ini mungkin akan semakin meningkat, terutama mengingat biaya komponen dan prosedur bedah yang terlibat.
Baca Juga: Stephen Hawking Bagikan Peringatan Terakhir bagi Umat Manusia Sebelum Kematiannya
Potensi Penggunaan Neuralink di Masa Depan
Elon Musk memiliki ambisi besar untuk mengembangkan teknologi BCI ini agar dapat meningkatkan kemampuan kognitif, memori, dan fungsi motorik pengguna. Selain itu, Neuralink juga diharapkan dapat membantu mengembalikan fungsi motorik, sensorik, dan penglihatan pada individu yang mengalami cedera atau gangguan neurologis.
Beberapa aplikasi potensial untuk chip Neuralink meliputi pengobatan gangguan neurologis seperti epilepsi dan penyakit-penyakit seperti Parkinson. Dengan kemampuan untuk langsung berinteraksi dengan otak, teknologi ini dapat memberikan solusi yang lebih efektif dan personal dalam pengobatan.
Musk berharap bahwa dengan Neuralink, pasien yang menderita gangguan seperti penyakit Alzheimer, stroke, atau bahkan kelumpuhan bisa mendapatkan perawatan yang lebih baik dan pemulihan yang lebih cepat. Sementara itu, pengobatan untuk kondisi neurologis lainnya, seperti Parkinson dan epilepsi, juga bisa semakin efektif.