Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Perusahaan manajemen aset alternatif terbesar di dunia, Blackstone akan meluncurkan tawaran senilai US$ 3,5 miliar untuk membawa TechnoPro Holdings menjadi perusahaan tertutup. Ini menjadi langkah terbaru dalam rangkaian akuisisi yang mendorong aktivitas merger dan akuisisi (M&A) ke rekor tertinggi di Jepang tahun ini.
Blackstone menawarkan harga ¥ 4.870 per saham, atau total sekitar ¥ 507,4 miliar. Ini mencerminkan harga ini premium sebesar 17,4% dibandingkan rata-rata harga penutupan saham TechnoPro selama tiga bulan terakhir.
Gelombang aksi pengambilalihan ini mencerminkan persaingan ketat di antara perusahaan ekuitas swasta global yang berusaha mengakuisisi perusahaan Jepang, menyusul reformasi manajemen yang bertujuan meningkatkan valuasi perusahaan domestik yang selama ini dianggap rendah.
Baca Juga: Pertumbuhan Sektor Jasa Jepang Meningkat di Juli Berkat Permintaan Domestik
Menurut tiga sumber yang mengetahui proses tersebut, Blackstone berhasil mengalahkan Bain Capital, raksasa ekuitas swasta lainnya dalam putaran final penawaran untuk TechnoPro, perusahaan penyedia tenaga kerja di bidang teknik.
Pekan lalu, perusahaan investasi asal Swedia, EQT, juga mengumumkan tawaran tender senilai US$ 2,7 miliar untuk produsen lift Fujitec. Sementara itu, pada Februari, KKR berhasil menjadikan pengembang perangkat lunak Fuji Soft sebagai perusahaan privat, setelah perebutan panjang melawan Bain.
Salah satu sumber mengatakan, Blackstone tengah melakukan ekspansi agresif di Jepang, pasar yang kini dianggap sangat strategis oleh investor global. Ketiga sumber menolak disebutkan namanya karena tidak berwenang memberikan pernyataan kepada media.
Dalam siaran persnya, Blackstone menyatakan akuisisi TechnoPro ini menjadi akuisisi ketujuh mereka di Jepang, dan yang ketiga di tahun 2025 dalam kategori private equity.
Tak hanya sektor korporasi, sektor properti juga menjadi fokus utama investor. Pada Desember 2024, Blackstone membeli kompleks perkantoran dan hotel di pusat Tokyo senilai ¥ 400 miliar yang disebut sebagai investasi properti terbesar oleh investor asing di Jepang.
Sementara itu, Bain dan KKR dikabarkan tengah bersaing dalam tiga kelompok konsorsium yang sedang menyiapkan penawaran untuk unit bisnis properti milik Sapporo Holdings dengan nilai penjualan yang diperkirakan mencapai ¥ 400 miliar menurut dua sumber yang dikutip Reuters pekan lalu.
Penawaran tender resmi dijadwalkan dimulai pada 7 Agustus.