Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan ekuitas swasta asal Silicon Valley, Silver Lake Partners, dan pembuat chip Intel membuat ketentuan baru dalam kesepakatan akuisisi. Padahal kesepakatan ini telah mereka negosiasikan selama berbulan-bulan. Keputusan ini diambil lantaran tarif perdagangan yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengguncang pasar global.
Menurut sumber Reuters yang mengetahui jalannya proses negosiasi mengatakan, pembicaraan antara pihak-pihak yang terlibat (dalam hal ini Silver Lake dan Intel) berlangsung seminggu lebih lama dari rencana awal. Setelah perpanjangan waktu itu, mereka akhirnya mencapai kesepakatan final yang diumumkan pada hari Senin.
Isi kesepakatan tersebut disebutkan hampir sepertiga dari total uang senilai US$ 4,46 miliar yang digunakan untuk membeli kepemilikan mayoritas bisnis chip programmable milik Intel (yaitu Altera) tidak akan dibayar langsung secara penuh di awal, melainkan akan dibayar secara bertahap atau ditunda pembayarannya ke waktu yang telah disepakati.
Baca Juga: Aturan Pajak Merger dan Akuisisi akan Direvisi, Begini Kata BEI
Di tengah pelemahan pasar dan ketidakpastian akibat perang tarif, para bankir dan investor mulai menemukan cara-cara kreatif untuk menyelesaikan kesepakatan bernilai miliaran dolar. Contohnya, pembelian Altera oleh Silver Lake dan akuisisi Versace oleh Prada, keduanya diumumkan dalam dua minggu terakhir.
Dalam wawancara Reuters pada lebih dari setengah lusin investor, bankir, dan eksekutif perusahaan, beberapa investor kini menambahkan klausul perlindungan dalam perjanjian. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi jika kondisi pasar tetap buruk atau tidak segera membaik. Namun ada juga investor yang memilih untuk menawarkan kesepakatan yang lebih menarik atau menguntungkan pihak lawan agar kesepakatan bisa berjalan dan tidak dibatalkan.
Aktivitas merger dan akuisisi (M&A) global naik 12,6% pada kuartal pertama tahun ini menjadi US$ 984,38 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Namun, volume transaksi anjlok pada paruh pertama April. Menurut data Dealogic yang dikumpulkan untuk Reuters, volume M&A turun 29% menjadi hanya US$ 98 miliar dan menjadi awal kuartal kedua terburuk sejak 2020.
"Kita hidup di masa yang penuh gejolak," ujar Hans De Cuyper, CEO perusahaan asuransi multinasional Ageas, kepada Reuters. Ageas baru saja mengakuisisi perusahaan asuransi rumah esure dari Bain Capital senilai £ 1,3 miliar setara dengan US$ 1,7 miliar setelah melalui berbagai simulasi skenario ekonomi.
Para pelaku transaksi menyebut beberapa perusahaan kini menyesuaikan syarat dengan pemberi pinjaman atau menyusun skema pembiayaan dengan lebih kreatif untuk menjembatani kesenjangan valuasi yang turun drastis dalam beberapa minggu terakhir.
Baca Juga: Bain Capital Dikabarkan Bakal Akuisisi Seven & I
"Orang-orang mulai mempertimbangkan kembali kesepakatan, mungkin memangkas nilainya sedikit. Kita pernah melihat ini saat krisis 2008-2009, di mana muncul skema ‘contingent value rights’ dan ‘earnouts’ karena valuasi sangat rendah. Pola ini mungkin kembali," ujar Alex Hecker, Wakil Ketua Global M&A di Deutsche Bank.
Contoh lainnya, Global Payments nyaris menyelesaikan akuisisi senilai US$ 24,3 miliar atas Worldpay pada 2 April ketika Trump mengumumkan tarif besar-besaran, yang langsung menyebabkan saham Global Payments anjlok hampir 15% dalam dua hari.
Menurut sumber yang mengetahui hal ini, hanya beberapa hari sebelum penandatanganan, eksekutif Global Payments harus menghitung ulang valuasi kesepakatan, yang sebagian dibiayai dengan saham. Demi memastikan kesepakatan tetap berjalan, mereka sepakat mempertahankan harga saham pra-Liberation Day sebesar US$ 97, meskipun saat itu saham mereka sudah turun ke kisaran US$ 80.
Dalam kasus Silver Lake, mereka memutuskan bahwa Altera tetap layak dibeli. Maka, alih-alih menurunkan penawaran, Silver Lake menunda pembayaran sebesar US$ 1 miliar. Berdasarkan dokumen sekuritas, US$ 500 juta akan dibayar pada akhir tahun depan, dan sisanya pada akhir 2027.
Meskipun tidak mengurangi pendapatan Intel, skema ini meningkatkan tingkat pengembalian internal (IRR) Silver Lake, metrik penting bagi perusahaan ekuitas swasta untuk mengukur profitabilitas investasi.
Skema kesepakatan menggunakan indeks Philadelphia Semiconductor, yang mencerminkan kinerja saham-saham perusahaan semikonduktor. Jika pasar pulih ke tingkat pra-Liberation Day dalam beberapa bulan mendatang, maka pembayaran pertama US$ 500 juta akan dilakukan saat transaksi resmi ditutup akhir tahun ini. Tapi kalau pasar belum pulih kemungkinan pembayaran akan ditunda.
Beberapa kesepakatan lain yang tercapai dalam kondisi pasar seperti ini, menurut para pelaku industri, telah dinegosiasikan selama berbulan-bulan dan tetap memiliki nilai strategis tinggi. Contohnya akuisisi Versace oleh Prada senilai US$ 1,38 miliar pada 10 April. Kedua rumah mode asal Milan ini mulai bernegosiasi sejak November setelah merger Capri Holdings dengan Tapestry ditolak oleh regulator AS.
Baca Juga: Rencana Merger Nissan-Honda Senilai US$60 Miliar Buyar! Ini Sebabnya
"Kalau kesepakatan itu masuk akal dalam segala kondisi strategis dan mudah dibiayai maka kita terus maju dan menyelesaikannya," ujar Hecker dikutip Reuters.