Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (6/8/2025) menyatakan akan mengenakan tarif sebesar 100% untuk impor semikonduktor dan chip, kecuali bagi perusahaan yang memproduksi di dalam negeri.
Pernyataan ini menandai langkah lanjutan Trump untuk mendorong relokasi manufaktur ke AS, dengan menarget sektor teknologi strategis seperti semikonduktor.
Baca Juga: UU Kripto Baru Menjadi Upaya Trump Mengembalikan Dominasi Dolar AS
"Kami akan memberlakukan tarif yang sangat besar terhadap chip dan semikonduktor," kata Trump dalam pernyataan di Oval Office.
"Tapi kabar baiknya bagi perusahaan seperti Apple, jika kalian memproduksi di AS atau berkomitmen tanpa keraguan untuk membangun di AS, maka tidak akan dikenakan tarif."
Meski begitu, Trump tidak merinci secara jelas seberapa besar aktivitas produksi dalam negeri yang diperlukan agar perusahaan bisa dikecualikan dari tarif tersebut.
Trump sebelumnya telah mengisyaratkan bahwa kebijakan tarif untuk chip dan semikonduktor bisa diberlakukan paling cepat pekan depan.
Baca Juga: Trump Siapkan Tarif Baru untuk Semikonduktor, Berlaku Mulai Pekan Depan
Kebijakan ini dinilai sebagai bentuk tekanan terhadap perusahaan global untuk memindahkan rantai pasok mereka ke Amerika Serikat.
Pengumuman Trump muncul setelah ia mengungkap komitmen Apple untuk menambah investasi sebesar US$ 100 miliar di AS dalam empat tahun ke depan. Investasi ini merupakan tambahan dari US$ 500 miliar yang sebelumnya telah dijanjikan Apple.
Sejumlah produsen chip besar seperti Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), Nvidia, dan GlobalFoundries telah berkomitmen membangun fasilitas produksi di AS. Data dari Semiconductor Industry Association mencatat lebih dari 130 proyek chip telah diumumkan sejak 2020 dengan total nilai mencapai US$ 600 miliar.
TSMC, sebagai produsen chip kontrak terbesar dunia, berencana menanamkan investasi sebesar US$ 165 miliar di AS.
Baca Juga: Chip AI Kelas Dunia Bocor ke Beijing, Dua WN China Ditangkap di AS
Sementara itu, Nvidia perusahaan paling bernilai di dunia saat ini mengumumkan rencana belanja sebesar US$ 500 miliar untuk infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di AS dalam empat tahun ke depan.
Tak ketinggalan, GlobalFoundries juga mengalokasikan dana US$ 16 miliar untuk memperluas fasilitas produksi chip di New York dan Vermont.
Di bulan yang sama, Texas Instruments mengumumkan ekspansi US$ 60 miliar untuk tujuh pabrik chip di AS. Pelanggannya antara lain Apple, Ford, Medtronic, Nvidia, dan SpaceX.