kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   13.000   0,67%
  • USD/IDR 16.405   -8,00   -0,05%
  • IDX 7.490   25,78   0,35%
  • KOMPAS100 1.058   8,35   0,80%
  • LQ45 796   8,43   1,07%
  • ISSI 254   0,19   0,07%
  • IDX30 415   3,06   0,74%
  • IDXHIDIV20 474   3,45   0,73%
  • IDX80 120   1,04   0,88%
  • IDXV30 123   0,57   0,46%
  • IDXQ30 133   1,23   0,94%

Pertumbuhan Sektor Jasa Jepang Meningkat di Juli Berkat Permintaan Domestik


Selasa, 05 Agustus 2025 / 08:22 WIB
Pertumbuhan Sektor Jasa Jepang Meningkat di Juli Berkat Permintaan Domestik
ILUSTRASI. Aktivitas sektor jasa Jepang meningkat pada laju tercepat dalam lima bulan pada Juli 2025, didorong oleh permintaan domestik yang kuat. REUTERS/Issei Kato


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Aktivitas sektor jasa Jepang meningkat pada laju tercepat dalam lima bulan pada Juli 2025, didorong oleh permintaan domestik yang kuat.

Kenaikan ini mampu mengimbangi penurunan tajam pada pesanan ekspor dan jumlah wisatawan yang lebih lemah, demikian menurut survei sektor swasta yang dirilis Selasa (5/8/2025).

Baca Juga: Kinerja Bank Investor Korea dan Jepang Kompak Melesat di Semester I 2025

Indeks Manajer Pembelian (PMI) Jasa Jepang versi S&P Global naik menjadi 53,6 pada Juli dari 51,7 di Juni, menandai ekspansi terkuat sejak Februari.

Angka PMI di atas 50 menunjukkan ekspansi aktivitas, sementara angka di bawah itu mencerminkan kontraksi.

Survei juga mencatat bahwa pesanan baru jasa tumbuh pada laju tercepat dalam tiga bulan, didukung oleh meningkatnya jumlah pelanggan.

Namun, pesanan ekspor baru turun untuk pertama kalinya sejak Desember, dan penurunannya menjadi yang tercepat dalam lebih dari tiga tahun.

Hal ini dikaitkan dengan rendahnya jumlah wisatawan pada Juli, yang menurut sebagian responden disebabkan oleh kekhawatiran spekulatif terkait potensi gempa bumi bulan itu.

Baca Juga: Rekor Baru: Juli 2025 Jadi Bulan Terpanas di Jepang Sejak 1898

Tingkat ketenagakerjaan di sektor jasa tidak mengalami perubahan dibandingkan bulan sebelumnya, mengakhiri tren pertumbuhan selama 21 bulan berturut-turut.

Beberapa responden menyebutkan kekurangan tenaga kerja dan keterbatasan anggaran sebagai hambatan dalam perekrutan.

Tekanan harga terus mereda di Juli. Inflasi biaya input mencatat level terendah dalam 17 bulan, sementara kenaikan harga output juga paling lambat dalam sembilan bulan terakhir.

Adapun PMI komposit, yang menggabungkan sektor manufaktur dan jasa naik tipis menjadi 51,6 di Juli dari 51,5 di Juni, menunjukkan pertumbuhan aktivitas bisnis secara keseluruhan yang terkuat sejak Februari.

“Namun, kenaikan ini lebih banyak mencerminkan lonjakan aktivitas bisnis di sektor jasa, sementara produksi manufaktur kembali mengalami kontraksi... Indikator ke depan tampak agak kurang optimistis pada Juli,” ujar Annabel Fiddes, Associate Director Ekonomi di S&P Global Market Intelligence.

Baca Juga: PMI Manufaktur Jepang Kembali Terpuruk di Juli, Produksi dan Pesanan Baru Menyusut

Fiddes menambahkan, kesepakatan dagang antara Amerika Serikat dan Jepang yang diumumkan bulan lalu berpotensi meningkatkan kepercayaan pelaku usaha dan konsumsi, yang bisa memberi “dorongan sangat dibutuhkan bagi sektor manufaktur Jepang”.

Selanjutnya: SWID Pacu Pendapatan Berulang Melalui Hotel The Royal Alana

Menarik Dibaca: Tarif Tol Becakayu Naik Dalam Waktu Dekat, Simak Daftar Terbarunya




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×