Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan minyak dan gas asal Inggris, Shell Plc dilaporkan sedang melakukan evaluasi terkait potensi mengakuisisi BP (British Petroleum) Plc.
Dalam laporan Bloomberg, Sabtu (4/5), Shell masih menunggu harga saham turun dan koreksi harga minyak lebih lanjut, sebelum memutuskan apakah akan mengajukan penawaran akuisisi tersebut.
Keputusan akhir akuisisi kemungkinan juga akan bergantung pada potensi harga saham BP yang terus merosot.
Asal tahu saja, saham BP telah melemah hampir sepertiga dari nilai awal dalam 12 bulan terakhir karena. Koreksi harga saham BP ini terjadi karena investor melihat rencana pemulihan perusahaan telah gagal ditambah dengan harga minyak yang jatuh.
Baca Juga: Dari Alberta ke Omaha: Greg Abel, Penerus Warren Buffett di Berkshire
Dalam tahap awal, Shell masih mempertimbangkan untuk fokus pada rencana pembelian kembali atawa buyback saham dan akuisisi tambahan daripada mega merger.
Tak hanya Shell, perusahaan-perusahaan energi besar lainnya dilaporkan telah menganalisis potensi untuk mengajukan penawaran serupa ke BP.
"Seperti yang telah kami katakan berkali-kali sebelumnya, kami sangat fokus untuk menangkap nilai di Shell dengan terus berfokus pada kinerja, disiplin, dan penyederhanaan," kata juru bicara Shell dalam pernyataan melalui email.
Jika akuisisi ini berhasil, kombinasi antara Shell dan BP akan menjadi salah satu akuisisi terbesar yang pernah ada di industri minyak dunia.
Meski saham Shell telah turun sekitar 13% dalam perdagangan di London selama 12 bulan terakhir, Shell masih memiliki nilai pasar sebesar £ 149 miliar atau setara dengan US$ 197 miliar.
Valuasi kapitalisasi pasar Shell tersebut dua kali lipat lebih besar dari kapitalisasi pasar BP yang hanya £ 56 miliar atau senilai US$ 74,3 miliar.