Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Departemen Pertahanan AS, alias Pentagon, menyatakan bahwa peluncuran rudal Korea Utara beberapa waktu lalu harus ditanggapi dengan serius. Rudal terbaru yang diluncurkan menandai peningkatan kemampuan militer Korea Utara.
Sekretaris Pers Pentagon John Kirby, pada hari Selasa (18/1), melaporkan bahwa peningkatan kemampuan militer Korea Utara bisa menimbulkan ancaman. Saat ini Pentagon akan fokus untuk mempelajari kemampuan sebenarnya dari Korea Utara.
"Kami akan terus menanggapi ancaman ini dan program peningkatan Pyongyang dengan sangat, sangat serius," kata Kirby, seperti dikutip Yonhap.
Baca Juga: Jepang: Peluncuran Rudal Balistik Korea Utara yang Berulang Merupakan Masalah Besar
Korea Utara baru saja meluncurkan dua rudal balistik jarak pendek pada hari Senin (17/1). Peluncuran awal pekan ini sekaligus menandai peluncuran rudal keempat mereka sejak tahun baru.
Peluncuran rudal pertama Korea Utara tahun ini dilakukan pada 5 Januari lalu. Enam hari berselang, tepatnya pada 11 Januari, rudal kedua diluncurkan. Korea Utara mengklaim dua rudal tersebut adalah rudal hipersonik.
Korea Selatan, yang juga sekutu AS, mengatakan bahwa rudal yang ditembakkan tampaknya adalah KN-24, jenis rudal yang dianggap sebagai Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACMS) AS versi Korea Utara.
Berdasarkan penilaian tersebut, pihak Korea Selatan mengakui bahwa rudal balistik Korea Utara akan sulit untuk dicegat.
Baca Juga: AS Minta PBB Menjatuhkan Lebih Banyak Sanksi Terhadap Korut atas Peluncuran Rudal
Terkait dengan sifat rudal Korea Utara, Pentagon menjelaskan bahwa saat ini pihaknya masih terus berusaha untuk menyiapkan perangkap untuk mencegatnya. Untuk sementara, detail lengkap masih terus diteliti.
"Kami telah menilai mereka sebagai rudal balistik, dan kami masih menjalankan perangkap untuk itu. Jadi saya tidak memiliki detail lebih lanjut tentang itu," kata Kirby.
Kirby kembali menekankan bahwa setiap uji coba rudal Korea Utara akan dianggap sebagai ancaman bagi setiap sekutu AS di kawasan tersebut, terutama Korea Selatan dan Jepang.
Sikap Pentagon hingga saat ini masih sama, yakni mengutuk peluncuran rudal Korea Utara sebagai pelanggaran atas berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB dan menimbulkan bahaya bagi kawasan.