kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penurunan harga rumah di Singapura berlanjut


Sabtu, 02 April 2016 / 11:30 WIB
Penurunan harga rumah di Singapura berlanjut


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Dikky Setiawan

SINGAPURA. Harga rumah di Singapura kembali terpuruk dalam 10 kuartal berturut-turut. Reli penurunan harga ini jadi yang terpanjang dalam dua dekade terakhir.

Merujuk data Urban Redevelopment Authority Index yang dikutip Bloomberg, Jumat (1/4), harga rumah pribadi di Singapura selama Januari–Maret 2016 lalu turun sebesar 0,7%. Reli terpanjang tren kejatuhan harga rumah di negeri merlion terakhir kali terjadi tahun 1998 silam.

Properti di Singapura memang menjadi salah satu instrumen spekulasi sebelum krisis finansial global tahun 2008. Tapi, enam tahun lalu Pemerintah Singapura mulai mengetatkan aturan main pasar properti. Kala itu pasar properti tengah menggeliat karena bunga rendah.

Pemerintah Singapura pun mengatur penyaluran kredit lembaga keuangan ke debitur individual. Menurut peraturan anyar yang dirilis pada pertengahan tahun 2013 lalu, pemberian kredit pemilikan rumah (KPR) tidak boleh lebih dari 60% rasio utang terhadap pendapatan para debitur.

Sejumlah aturan yang ketat tersebut terbukti sukses menekan harga rumah di Singapura. Hingga kini, Pemerintah Singapura enggan melonggarkan regulasinya lantaran tidak ingin memicu overheating 
di pasar perumahan.

Hal itu ditegaskan Lawrence Wong, Menteri Pembangunan Nasional, sewaktu menjawab pertanyaan dari Parlemen Singapura, 29 Februari lalu.

Sementara Menteri Keuangan Singapura Heng Swee Keat dalam paparan anggaran belanja tahun 2016 di depan parlemen kembali menegaskan, relaksasi aturan properti bakal memicu rebound harga rumah.

Alhasil, menurut Nicholas Mak, Executive Director SLP International Property Consultants, harga rumah di Singapura masih akan suram. 

"Harga rumah masih akan turun setelah pemerintah memastikan, terlalu dini untuk mengubah kebijakan," ujarnya seperti dilansir Bloomberg kemarin. 

Dia pun memprediksikan harga rumah di Singapura akan menukik hingga 5% sepanjang tahun 2016.

Jika diakumulasi, harga rumah di Singapura sudah susut 9% sejak tahun 2013. Pada periode yang sama, volume penjualan rumah tergerus sampai 50%. 

Kwek Leng Beng, miliarder yang juga eksekutif City Developments Ltd, menegaskan, perlu ada relaksasi agar harga pasar properti di Singapura tidak kian ambruk.



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×