Sumber: BBC | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manchester City, salah satu klub sepak bola terkuat di Inggris dan Eropa, kini berada dalam sorotan tajam setelah menghadapi 115 dakwaan terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan Premier League.
Dalam beberapa musim terakhir, City telah mendominasi liga domestik, menjadi juara dalam enam dari tujuh musim terakhir. Namun, di balik keberhasilan ini, klub tersebut kini dihadapkan pada kemungkinan sanksi berat yang dapat mencakup pengurangan poin hingga degradasi, atau bahkan dikeluarkan dari Premier League.
Tanggapan Pep Guardiola Terhadap Tuntutan
Manajer Manchester City, Pep Guardiola, dalam konferensi pers menjelang pertandingan melawan Arsenal, secara tidak terduga membahas isu seputar dakwaan tersebut. Menurut Guardiola, banyak pihak yang berharap untuk melihat Manchester City dihukum berat, bahkan hingga "lenyap dari muka bumi."
Guardiola menyatakan bahwa kritik berlebihan sering kali muncul terkait penampilan buruk tim dalam satu pertandingan, namun hal tersebut tidak dapat dijadikan tolok ukur performa keseluruhan tim.
Baca Juga: Rumor Transfer Sepak Bola: Salah Dekat dengan Pintu Keluar Liverpool
Guardiola menegaskan bahwa selama bertahun-tahun, Manchester City telah memiliki lebih banyak "sore yang baik" dibandingkan lawan-lawan mereka, yang menjadi alasan mereka memenangkan banyak gelar.
"Selama 90 menit, itu hanyalah satu sore yang buruk ketika lawan bermain lebih baik. Namun, pada umumnya, kami memiliki lebih banyak sore yang lebih baik dibandingkan dengan lawan, itulah sebabnya kami sering menang", terangnya akhir pekan lalu.
Dugaan Pelanggaran Keuangan: Apa yang Terjadi?
Tuduhan terhadap Manchester City terkait dugaan pelanggaran aturan keuangan Premier League mencakup periode antara 2009 hingga 2018. Sejak pengambilalihan oleh Abu Dhabi United Group pada tahun 2008, Manchester City telah memenangkan delapan gelar liga, berbagai piala domestik, serta Liga Champions.
Setelah penyelidikan selama empat tahun, Premier League mengajukan tuduhan pada bulan Februari 2023, yang kemudian dirujuk ke komisi independen untuk ditinjau lebih lanjut. Meski begitu, Manchester City dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut.
Jika Manchester City terbukti bersalah, klub ini menghadapi risiko hukuman berat. Pengurangan poin bisa menjadi opsi sanksi yang diambil, yang dapat berdampak serius pada posisi mereka di klasemen. Namun, skenario yang paling ekstrim adalah kemungkinan dikeluarkan dari Premier League.
Baca Juga: Hasil Liga Champions: Manchester City Ditahan Imbang Inter Milan di Etihad Stadium
Dampak Potensial Terhadap Manchester City dan Premier League
Jika hukuman berat dijatuhkan, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh Manchester City, tetapi juga seluruh Premier League. Dalam skenario terburuk, degradasi atau pengusiran dari liga akan menjadi preseden yang sangat jarang terjadi dalam sejarah sepak bola Inggris.
Mengingat dominasi City selama lebih dari satu dekade terakhir, absennya mereka akan menciptakan kekosongan besar di liga.
Selain itu, banyak pihak yang mempertanyakan apakah keberhasilan City dalam memenangkan berbagai gelar domestik dan internasional selama ini akan ternoda oleh tuduhan ini. Gelar yang mereka raih selama periode tersebut bisa dipertanyakan legitimasi dan nilainya, terutama jika terbukti bahwa pelanggaran keuangan menjadi faktor kunci di balik kesuksesan tersebut.