Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Perusahaan pemroduksi minuman dan makanan ringan, PepsiCo Inc, melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap ratusan pekerjanya di kantor pusat divisi makanan ringan dan minuman Amerika Utara.
Pepsi mengikuti jejak perusahaan teknologi dan media yang telah memangkas jumlah tenaga kerjanya beberapa waktu lalu.
Seperti yang dilaporkan The Wall Street Journal pada Selasa (6/12), pemangkasan tenaga kerja tersebut memengaruhi bisnis minuman perusahaan yang berbasis di Purchase, New York.
Baca Juga: Perusahaan di Negara Ini Terapkan 4 Hari Kerja Tanpa Potong Gaji, Seperti Apa?
Selain itu, PHK juga memengaruhi bisnis makanan ringan dan makanan kemasan yang berkantor pusat di Chicago, Plano, dan Texas.
PepsiCo menginformasikan kepada karyawan bahwa PHK bertujuan untuk merampingkan organisasi sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien. Pemangkasan akan lebih banyak ke bisnis minuman karena unit makanan ringan sudah dipangkas posisinya dengan program pensiun sukarela.
Seperti diketahui, PepsiCo membuat makanan ringan seperti Doritos, keripik kentang Lays, dan Quaker Oats. Per 25 Desember tahun 2021, PepsiCo mempekerjakan sekitar 309.000 orang di seluruh dunia, termasuk sekitar 129.000 orang di AS.
Permintaan makanan dan minuman yang dijual di toko kelontong tetap kuat meskipun harga naik yang telah menekan pengeluaran rumah tangga. PepsiCo dan perusahaan makanan lainnya telah menaikkan harga untuk mengimbangi biaya bahan, transportasi, dan tenaga kerja yang lebih tinggi.
Setelah melaporkan lonjakan penjualan dan laba kuartalan, eksekutif PepsiCo pada bulan Oktober 2021 mengatakan bahwa mereka memotong biaya untuk mengimbangi tekanan pada margin keuntungan dan untuk mengatasi kondisi ekonomi makro yang tampaknya memburuk.
Baca Juga: Goldman Sachs: Marak PHK di Perusahaan Teknologi Bukan sebagai Tanda Resesi
Adapun, pasar tenaga kerja AS secara keseluruhan tetap ketat. Pengusaha bersaing untuk mendapatkan tenaga kerja dan menawar upah meskipun prospek ekonomi tidak pasti.
PepsiCo bergabung dengan perusahaan lain, termasuk Walmart Inc. dan Ford Motor Co, yang telah memangkas pekerjanya. Sementara itu, perlambatan periklanan telah mendorong banyak perusahaan teknologi dan media melakukan PHK.