Sumber: Telegraph | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Reli harga perak tahun ini mengingatkan pasar pada peristiwa legendaris akhir 1970-an, ketika Hunt bersaudara mencoba “menguasai” pasar perak. Mereka membeli perak besar-besaran sejak harga US$ 2 per ons, hingga mendorong harga ke US$ 50 pada Januari 1980. Namun, pasar akhirnya runtuh setelah otoritas bursa AS membatasi perdagangan, memicu kejatuhan harga 50% dalam sehari. Peristiwa ini dikenal sebagai Silver Thursday.
Kenaikan harga logam mulia tahun ini juga mendongkrak saham perusahaan tambang. Saham Hochschild Mining yang tercatat di London melonjak 128%.
Tak hanya perak, harga platinum, yang digunakan di industri elektronik dan otomotif, juga mencetak rekor, naik lebih dari 40% dalam sebulan terakhir hingga menembus US$ 2.400 per ons. Harga tembaga, komoditas penting untuk transisi energi dan net zero, juga naik 45% sejak awal tahun.
Tonton: Harga Emas Antam Menguat Hari Ini (27 Desember 2025)
Kesimpulan
Lonjakan harga perak tahun ini bukan sekadar euforia pasar, melainkan hasil kombinasi faktor struktural: pengetatan ekspor oleh China, pasokan global yang makin terbatas, lonjakan permintaan industri hijau, serta kebijakan moneter global yang lebih longgar. Namun, sejarah menunjukkan pasar perak sangat rentan bergejolak. Kenaikan tajam ini membuka peluang besar, tetapi juga menyimpan risiko koreksi ekstrem jika sentimen berubah atau regulator turun tangan.













