kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.596.000   -9.000   -0,35%
  • USD/IDR 16.805   35,00   0,21%
  • IDX 8.644   106,34   1,25%
  • KOMPAS100 1.196   14,99   1,27%
  • LQ45 852   6,61   0,78%
  • ISSI 309   4,03   1,32%
  • IDX30 439   3,37   0,77%
  • IDXHIDIV20 514   3,08   0,60%
  • IDX80 133   1,39   1,06%
  • IDXV30 139   1,20   0,87%
  • IDXQ30 141   0,87   0,62%

Perak Jadi Primadona, Harga Tembus US$ 80 per Ons


Senin, 29 Desember 2025 / 19:07 WIB
Perak Jadi Primadona, Harga Tembus US$ 80 per Ons
ILUSTRASI. Harga perak mencetak tonggak sejarah baru dengan menembus level US$ 80 per ons untuk pertama kalinya pada awal pekan ini. (REUTERS/Angelika Warmuth)


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga perak mencetak tonggak sejarah baru dengan menembus level US$ 80 per ons untuk pertama kalinya pada awal pekan ini.

Lonjakan harga tersebut didorong oleh kuatnya permintaan industri dan investasi, defisit pasokan yang masih berlanjut, penetapan perak sebagai mineral kritis oleh Amerika Serikat, serta gelombang pembelian berbasis momentum di pasar keuangan global.

Namun, reli tajam tersebut sempat mengalami koreksi. Hingga pukul 08.30 GMT, harga perak tercatat turun 4,2%, mundur dari rekor tertinggi intraday di level US$ 83,62 per ons.

Pelemahan ini terjadi seiring aksi ambil untung investor, di tengah meredanya ketegangan geopolitik global yang mengurangi permintaan aset lindung nilai (safe haven).

Baca Juga: Dolar Melemah, Bursa Saham Asia Naik, Perak dan Platinum Catat Rekor

Secara tahunan (year on year), harga perak telah melonjak lebih dari 160%, jauh melampaui kenaikan harga emas yang tercatat sekitar 70% pada periode yang sama. Kinerja ini menegaskan posisi perak sebagai salah satu komoditas dengan performa terbaik dalam setahun terakhir.

Lantas, bagaimana mekanisme perdagangan perak di pasar global? Berikut penjelasannya.

Perdagangan Over The Counter (OTC)

Pasar terbesar untuk perdagangan fisik perak—sekaligus emas—berada di London. Di kota ini, bank dan broker internasional menangani transaksi beli dan jual dari klien di seluruh dunia.

Perdagangan dilakukan secara bilateral over the counter (OTC) antar lembaga keuangan. Investor yang ingin mengakses pasar ini harus memiliki hubungan langsung dengan bank atau broker terkait.

Pasar OTC didukung oleh kepemilikan batang perak (bullion) yang disimpan di brankas bank-bank besar, seperti JPMorgan dan HSBC. Hingga akhir November 2025, total cadangan perak di brankas London tercatat mencapai 27.187 ton, mencerminkan skala besar pasar fisik perak global.

Perdagangan Berjangka (Futures)

Selain pasar fisik, perak juga diperdagangkan di bursa berjangka. Dua bursa terbesar untuk kontrak berjangka perak adalah Shanghai Futures Exchange (SHFE) di China dan COMEX milik CME Group di New York, Amerika Serikat.

Baca Juga: Harga Perak Melejit di 2025, Masihkah Bersinar pada 2026? Ini Kata Para Ahli

Kontrak berjangka merupakan perjanjian di mana penjual berkomitmen untuk menyerahkan perak kepada pembeli pada tanggal tertentu di masa depan. Kontrak ini umumnya diperdagangkan melalui broker.

Sebagian besar kontrak berjangka tidak berujung pada penyerahan fisik, melainkan digulirkan (roll over) ke kontrak dengan jatuh tempo lebih panjang. Mekanisme ini memungkinkan investor berspekulasi terhadap pergerakan harga perak tanpa harus memindahkan atau menyimpan logam secara fisik.

Keunggulan lain dari perdagangan futures adalah penggunaan margin, di mana investor hanya perlu menyetor sebagian kecil dari nilai kontrak untuk membuka posisi, sehingga lebih efisien dari sisi modal.

Exchange-Traded Funds (ETF)

Perak juga dapat diperdagangkan melalui Exchange-Traded Funds (ETF) yang tercatat di bursa saham seperti NYSE di Amerika Serikat dan London Stock Exchange (LSE).

ETF perak menyimpan perak fisik di brankas, dengan setiap unit saham mewakili sejumlah perak tertentu. Instrumen ini memudahkan investor ritel untuk berinvestasi perak melalui platform digital dan aplikasi perdagangan saham, seperti Robinhood.

Jika permintaan ETF meningkat hingga harga saham ETF lebih tinggi dari harga perak fisik yang mendasarinya, pengelola dana akan menambah perak ke dalam brankas untuk menciptakan unit baru. Mekanisme ini menjaga harga ETF tetap selaras dengan harga perak fisik.

ETF perak terbesar di dunia adalah iShares Silver Trust yang dikelola oleh BlackRock, dengan kepemilikan sekitar 529 juta ons perak, senilai kurang lebih US$ 39 miliar berdasarkan harga saat ini.

Baca Juga: Harga Perak Tembus US$ 80 Senin (29/12) Pagi, Platinum Pecahkan Rekor Tertinggi

Investor ritel juga dapat membeli batangan dan koin perak secara langsung melalui berbagai pengecer logam mulia di seluruh dunia. Metode ini umumnya dipilih oleh investor yang ingin memiliki perak fisik sebagai aset lindung nilai jangka panjang, meskipun memerlukan biaya penyimpanan dan asuransi.

Saham Perusahaan Tambang Perak

Alternatif lain untuk berinvestasi di perak adalah melalui pembelian saham perusahaan tambang perak. Seperti ETF, saham-saham ini mudah diperdagangkan melalui platform online.

Kinerja saham perusahaan tambang perak umumnya bergerak searah dengan harga perak. Namun, nilai saham juga dipengaruhi oleh faktor lain seperti kualitas manajemen, tingkat utang, biaya produksi, serta kinerja operasional perusahaan.

Dengan lonjakan harga yang signifikan dan peran strategis perak dalam industri teknologi, energi terbarukan, dan investasi, komoditas ini diperkirakan akan tetap menjadi sorotan pasar global dalam waktu mendatang.

Selanjutnya: Kejar Nilai Tambah, Pemerintah Bakal Buka Impor Sapi Hidup dan Perketat Daging Beku

Menarik Dibaca: Kenali Growth Mindset Biar Kualitas Hidup Meningkat




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

[X]
×