kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.235.000   -2.000   -0,09%
  • USD/IDR 16.633   0,00   0,00%
  • IDX 8.071   27,26   0,34%
  • KOMPAS100 1.115   1,03   0,09%
  • LQ45 783   -1,20   -0,15%
  • ISSI 284   1,67   0,59%
  • IDX30 411   -0,03   -0,01%
  • IDXHIDIV20 466   -1,32   -0,28%
  • IDX80 123   0,18   0,14%
  • IDXV30 133   -0,24   -0,18%
  • IDXQ30 130   0,01   0,01%

Perang Aset Beku Rusia vs Uni Eropa: Bisa Picu Perang Besar Ekonomi Baru


Jumat, 03 Oktober 2025 / 06:27 WIB
Perang Aset Beku Rusia vs Uni Eropa: Bisa Picu Perang Besar Ekonomi Baru
ILUSTRASI. Rusia pada Kamis (2/10/2025) mengecam ide Uni Eropa yang berencana memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan untuk memberi pinjaman kepada Ukraina. Sergei Kholodilin/BelTA/Handout via REUTERS


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Rusia pada Kamis (2/10/2025) mengecam ide Uni Eropa yang berencana memanfaatkan aset Rusia yang dibekukan untuk memberi pinjaman kepada Ukraina, yang nantinya akan dibayar melalui reparasi perang dari Moskow. 

Mengutip Reuters, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut gagasan itu “delusional” alias tidak masuk akal, dan memperingatkan akan ada balasan yang sangat keras.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menegaskan bahwa Rusia ingin mengingatkan pemerintah Uni Eropa — khususnya Belgia, di mana sebagian besar aset Rusia dibekukan — agar mematuhi kewajiban internasional mereka.

"Sesuai prinsip resiprositas, setiap serangan UE terhadap properti kami akan dibalas dengan respons yang sangat keras. Mereka juga tahu itu," kata Zakharova.

Dia menambahkan, "Rusia memiliki cukup banyak arsenal langkah tandingan serta kemampuan untuk merespons secara politik dan ekonomi dengan tepat."

Baca Juga: Harta Beku Rusia Jadi Senjata Finansial Baru Barat

Apa Isi Rencana Uni Eropa?

UE sedang mengupayakan cara untuk mendanai pertahanan dan rekonstruksi Ukraina menggunakan aset bank sentral Rusia yang dibekukan, meski tanpa benar-benar menyitanya.

Skemanya melibatkan pemberian pinjaman kepada Ukraina, yang akan dibayar kembali jika suatu saat Ukraina menerima reparasi perang dari Rusia setelah tercapai perjanjian damai.

Namun Zakharova mengejek keras ide tersebut.

"Saya bahkan tidak ingin membahas konsep itu sendiri, karena begitu gila. Tapi kata ‘reparasi’ menarik perhatian saya... Reparasi macam apa yang dimaksud (Presiden Komisi UE) Ursula von der Leyen?" ujarnya.

Zakharova menambahkan bahwa Rusia tengah unggul dalam perang melawan Ukraina, sehingga reparasi hanya berlaku bagi pihak yang kalah perang.

Baca Juga: Rusia Banjiri Pasar Asia, Minyak Mentah Timur Tengah Berfluktuasi Tajam

Aset yang Dibekukan

Dari sekitar US$ 300 miliar aset Rusia yang dibekukan, sebesar 210 miliar euro (US$ 247 miliar) berada di Eropa, dengan 185 miliar euro tersimpan di Euroclear, lembaga penyimpanan sekuritas yang berbasis di Brussel.

Rencana UE tersebut akan menggunakan uang tunai yang terkumpul seiring jatuh temponya sekuritas tersebut.

Meski Moskow belum merinci bagaimana akan merespons, analis memperingatkan bahwa Rusia kemungkinan akan menyasar aset perusahaan Barat yang masih beroperasi di negaranya.

Media finansial independen Rusia, The Bell, bahkan menyebut rencana UE itu bisa memicu “perang besar penyitaan antara Moskow dan Eropa.”

Tonton: AS Desak G7 dan Uni Eropa Kenakan Tarif Bagi China dan India karena Beli Minyak Rusia

Selanjutnya: Masih Merugi, Fast Food Indonesia (FAST) Tutup 19 Gerai KFC

Menarik Dibaca: IHSG Menguat Tipis, Ini Rekomendasi Saham BRI Danareksa Sekuritas (3/10)




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×