kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.237.000   3.000   0,13%
  • USD/IDR 16.709   66,00   0,40%
  • IDX 8.059   -1,86   -0,02%
  • KOMPAS100 1.115   -0,58   -0,05%
  • LQ45 789   -4,82   -0,61%
  • ISSI 282   0,89   0,32%
  • IDX30 414   -1,89   -0,45%
  • IDXHIDIV20 471   -3,20   -0,67%
  • IDX80 123   0,05   0,04%
  • IDXV30 132   0,24   0,18%
  • IDXQ30 130   -0,63   -0,48%

Rusia Banjiri Pasar Asia, Minyak Mentah Timur Tengah Berfluktuasi Tajam


Rabu, 01 Oktober 2025 / 09:48 WIB
Rusia Banjiri Pasar Asia, Minyak Mentah Timur Tengah Berfluktuasi Tajam
ILUSTRASI. Perdagangan minyak mentah acuan Timur Tengah (Middle East crude benchmarks) sepanjang September 2025 mengalami volatilitas tajam. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Perdagangan minyak mentah acuan Timur Tengah (Middle East crude benchmarks) sepanjang September 2025 mengalami volatilitas tajam.

Premi spot sempat anjlok dan kemudian kembali menguat di penghujung bulan, meski permintaan penimbunan minyak dari China masih cukup besar.

Para pedagang menyebut, pasokan yang melimpah di Asia dari Rusia, produsen Teluk, hingga kawasan Atlantik menjadi faktor utama fluktuasi harga.

Kondisi ini menempatkan Arab Saudi dalam dilema karena Riyadh diperkirakan akan menaikkan harga jual resmi (official selling prices/OSP) untuk pengapalan November ke Asia.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Stabil Rabu (1/10) Pagi: Brent ke US$66,15 & WTI ke US$62,49

Lonjakan Aktivitas Perdagangan

Menurut S&P Global Platts, sepanjang September tercatat 1.204 transaksi Dubai partials, menghasilkan penyerahan 49 kargo atau setara 24,5 juta barel minyak.

Jumlah ini termasuk rekor 42 kargo Upper Zakum asal Abu Dhabi, empat kargo Murban, dua kargo al-Shaheen dari Qatar, dan satu kargo Oman.

Perusahaan dagang energi global seperti Vitol, Gunvor, Mitsui, PetroChina, dan North Petroleum International menjadi pembeli utama.

Pada paruh pertama bulan ini, tingginya permintaan sempat menjaga premi Dubai di atas US$ 3 per barel, bahkan menyentuh level tertinggi enam bulan di US$ 3,63 per barel pada pertengahan September.

Sentimen pasar kala itu juga ditopang kekhawatiran terganggunya ekspor minyak Rusia akibat serangan drone Ukraina serta potensi sanksi baru AS, selain faktor pembelian besar-besaran China untuk stok strategis.

Baca Juga: Tak Bangun Kilang Baru, Purbaya Murka ke Pertamina karena Impor Minyak RI Bengkak

Mercuria Jadi Penjual Terbesar

Mercuria muncul sebagai penjual utama dengan melepas 45 dari total 49 kargo.

Perusahaan ini bahkan menjual lebih banyak minyak Upper Zakum daripada yang tersedia di pasar spot, setelah sebelumnya membeli tambahan pasokan dari kilang Asia seperti Formosa Petrochemical dan Bharat Petroleum.

Namun, premi Cash Dubai sempat anjlok tajam ke 88 sen per barel pada Senin (29/9/2025), kehilangan lebih dari dua pertiga nilainya hanya dalam tiga sesi.

Meski begitu, harga kembali melonjak ke US$ 2,96 per barel pada Selasa (30/9/2025), setelah Mercuria menjual sembilan kargo kepada Vitol dan Mitsui.

Sumber pasar menyebut, masih ada banyak kargo pengapalan November yang belum terserap, mayoritas berasal dari Upper Zakum.

Selain itu, Rusia juga meningkatkan ekspor setelah sejumlah kilangnya rusak dihantam drone.

Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Turun Selasa (30/9), Cemas Surplus Pasokan OPEC+

Pasokan Global Membengkak

Di luar Timur Tengah, pasokan tambahan juga mengalir dari Brasil dan Eropa. Arbitrase pengiriman terbuka setelah harga Brent diperdagangkan dengan diskon tak biasa hingga US$ 3 per barel terhadap Dubai.

Biasanya, minyak Brent dengan kandungan sulfur rendah diperdagangkan dengan premi atas Dubai yang bersulfur tinggi.

Konsultan energi FGE menilai Asia berpotensi “kebanjiran” pasokan pada akhir Oktober hingga awal November akibat arus masuk minyak dari Atlantik.

"Dengan permintaan Asia yang melemah dan surplus global sekitar 2 juta barel per hari mulai masuk ke stok, kami melihat struktur contango akan muncul di pasar," tulis FGE.

Struktur contango terjadi ketika harga pengiriman segera (prompt) lebih rendah dibanding harga kontrak di bulan mendatang, yang mencerminkan ketersediaan pasokan cukup longgar.

Selanjutnya: Ada Program Pemagangan bagi Lulusan Perguruan Tinggi, Ini Informasinya

Menarik Dibaca: From This Island Perkenalkan Serum Baru dengan Sentuhan Sosial untuk Papua




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×