Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Harga minyak dunia bergerak stabil pada awal perdagangan Rabu (1/10/2025), setelah mencatatkan penurunan selama dua hari berturut-turut.
Investor masih menimbang rencana OPEC+ untuk menaikkan produksi bulan depan dengan prospek penurunan persediaan minyak mentah di Amerika Serikat (AS).
Melansir Reuters, kontrak berjangka Brent untuk pengiriman Desember naik tipis 12 sen menjadi US$66,15 per barel.
Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 12 sen ke posisi US$62,49 per barel.
Pada awal pekan, harga Brent dan WTI anjlok lebih dari 3% — penurunan harian terdalam sejak 1 Agustus. Selasa lalu, keduanya kembali terkoreksi sedikitnya 1,5%.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Turun Selasa (30/9), Cemas Surplus Pasokan OPEC+
Stok AS Menahan Tekanan Harga
Laporan American Petroleum Institute (API) memperlihatkan stok minyak mentah AS turun 3,67 juta barel pada pekan yang berakhir 26 September.
Namun, persediaan bensin naik 1,3 juta barel, sedangkan distillate (termasuk solar dan bahan bakar pemanas) meningkat 3 juta barel.
Penurunan stok minyak mentah memberi sedikit penopang harga, meskipun kenaikan pada produk olahan energi masih menekan sentimen pasar.
Baca Juga: Tak Bangun Kilang Baru, Purbaya Murka ke Pertamina karena Impor Minyak RI Bengkak
OPEC+ Pertimbangkan Kenaikan Produksi Lebih Besar
Di sisi lain, OPEC+ dikabarkan mempertimbangkan untuk menaikkan produksi minyak hingga 500.000 barel per hari (bph) mulai November, tiga kali lipat dari kenaikan yang dijadwalkan Oktober.
Langkah ini disebut sebagai strategi Arab Saudi untuk merebut kembali pangsa pasar.
Menurut dua sumber Reuters, delapan anggota OPEC+ tengah membahas kenaikan produksi di kisaran 274.000–411.000 bph, sementara sumber lain menyebut kenaikan bisa mencapai 500.000 bph.
Namun, OPEC melalui pernyataan di platform X menegaskan laporan media terkait rencana kenaikan produksi 500.000 bph itu “menyesatkan.”