Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga minyak dunia bergerak stabil pada perdagangan Asia, Rabu (3/9/2025), mempertahankan kenaikan yang didorong oleh sanksi Amerika Serikat (AS) terhadap jaringan pengapalan minyak, sementara pasar menanti hasil pertemuan OPEC+ akhir pekan ini.
Melansir Reuters, harga minyak mentah Brent turun tipis 1 sen atau 0,01% menjadi US$69,13 per barel pada pukul 00.32 GMT.
Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik 4 sen atau 0,06% ke level US$65,63 per barel.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Ditutup Naik 1% Selasa (2/9), Usai AS Jatuhkan Sanksi Baru ke Iran
Sehari sebelumnya, harga minyak sempat naik lebih dari 1% setelah AS menjatuhkan sanksi baru kepada jaringan perusahaan pelayaran dan kapal yang dipimpin seorang pengusaha Irak-Kittitian karena menyelundupkan minyak Iran dengan menyamarkannya sebagai minyak Irak.
Sentimen harga juga didukung oleh perkiraan penurunan stok minyak mentah AS.
Menurut jajak pendapat awal Reuters pada Selasa (2/9), persediaan minyak mentah AS kemungkinan turun sekitar 3,4 juta barel sepanjang pekan yang berakhir 29 Agustus. Stok distilat dan bensin juga diperkirakan menyusut.
Namun, data ekonomi AS yang lemah membatasi kenaikan harga. Aktivitas manufaktur AS tercatat mengalami kontraksi untuk bulan keenam berturut-turut akibat tarif impor yang diterapkan Presiden Donald Trump, sehingga menekan kepercayaan bisnis dan prospek permintaan minyak.
Baca Juga: Harga Global dan Pelemahan Ekonomi Tekan Impor Migas RI
Pasar kini menantikan hasil pertemuan delapan anggota OPEC beserta sekutunya pada 7 September.
Sejumlah analis memperkirakan, kelompok produsen minyak tersebut belum akan melakukan perubahan kebijakan produksi dalam waktu dekat.
Di sisi lain, pada Rabu pagi, Beijing menggelar parade militer terbesar untuk memperingati 80 tahun kekalahan Jepang di Perang Dunia II.
Presiden China Xi Jinping tampil di panggung utama bersama Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.
Parade ini digelar setelah KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) pada 31 Agustus–1 September, di mana China menyampaikan visinya mengenai tatanan keamanan dan ekonomi global baru, yang dinilai sebagai tantangan langsung terhadap AS.
Baca Juga: Harga Minyak Dunia Naik Selasa (2/9) Pagi, Brent ke US$ 68,35 & WTI ke US$ 64,82
Analis menilai langkah ini berpotensi mendorong Trump mengambil tindakan sanksi tambahan.