CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   14.000   0,93%
  • USD/IDR 15.675   65,00   0,41%
  • IDX 7.287   43,33   0,60%
  • KOMPAS100 1.121   3,73   0,33%
  • LQ45 884   -2,86   -0,32%
  • ISSI 222   1,85   0,84%
  • IDX30 455   -2,30   -0,50%
  • IDXHIDIV20 549   -4,66   -0,84%
  • IDX80 128   0,06   0,05%
  • IDXV30 138   -1,30   -0,94%
  • IDXQ30 152   -0,90   -0,59%

Perang dagang dengan AS masih panas, cadangan devisa China amblas Rp 126 triliun


Minggu, 08 Desember 2019 / 07:51 WIB
Perang dagang dengan AS masih panas, cadangan devisa China amblas Rp 126 triliun
ILUSTRASI. Cadangan devisa China turun US$ 9 miliar atau sekitar Rp 126 triliun (1 US$=Rp 14.000) pada November 2019 menjadi US$ 3,096 triliun.


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

Mengutip Reuters, dari total cadangan devisa China, nilai cadangan devisa emas negara itu turun menjadi US$ 91,47 miliar pada akhir November 2019 dari US$ 94,65 miliar pada akhir Oktober 2019.

Cina memegang 62,64 juta troy ons emas pada akhir November 2019, tidak berubah dari Oktober.

Pertumbuhan ekonomi China mendingin menjadi 6,0% pada kuartal ketiga, laju paling lambat dalam hampir 30 tahun terakhir. Namun banyak ekonom percaya ekonomi China akan melambat lebih jauh ke kisaran 5% pada tahun 2020.

Baca Juga: Akibat perang dagang, Moody's pangkas outlook bank global jadi negatif

Namun, para analis mencatat arus keluar modal lebih rendah dibandingkan dengan penurunan ekonomi terakhir pada 2015-2016, ketika China menggelontorkan sekitar US$ 1 triliun cadangan devisa ke pasar untuk mendukung yuan.

Bank sentral China telah mulai secara perlahan memangkas suku bunga dalam beberapa bulan terakhir, dan diperkirakan akan lebih banyak menggunting suku bunga di kuartal mendatang untuk mencegah perlambatan ekonomi yang lebih tajam.

Baca Juga: China menghapus tarif impor kedelai dan daging babi AS

Tetapi analis percaya bahwa pemotongan bunga tersebut kemungkinan akan lebih bertahap dan lebih kecil dari pada tahun 2015. Jika demikian, pergerakan yuan cenderung lebih dipengaruhi oleh perkembangan perdagangan daripada pelonggaran kebijakan.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×