Sumber: CNN | Editor: Tendi Mahadi
Pasar saham global menghabiskan minggu lalu dalam kegelisahan. Komentar Trump bahwa China ingin kembali ke meja perundingan sempat membantu pasar bergerak lebih tinggi.
Tetapi tanggapan Beijing yang menyanggah klaim Trump, membuat pasar kembali lesu.
Baca Juga: Jack Ma punya buku yang kerap ia bawa setiap hari, apa itu?
Di saat Washington dan Beijing seharusnya mengadakan putaran pembicaraan perdagangan lagi pada bulan September ini, tidak ada pihak yang bisa memastikan kapan tepatnya pembicaraan itu akan berlangsung.
Sementara Kementerian Perdagangan China menyarankan agar tarif baru yang dipasang Amerika Serikat harus dihapus terlebih dahulu agar kedua belah pihak dapat melakukan pembicaraan yang konstruktif.
"Masalah yang harus kita bahas adalah untuk membatalkan kenaikan tarif barang-barang China senilai US$ 550 miliar dan untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dari perang perdagangan," kata juru bicara Kementerian Perdagangan China Gao Feng.
Baca Juga: Jepang perkuat pengamanan terhadap pulau-pulau yang disengketakan dengan China
Jeffrey Halley, analis pasar senior Asia Pasifik untuk Oanda mencatat bahwa rapuhnya pasar pada saat ini memang disebabkan oleh kekhawatiran melihat perkembangan kedua negara.
"Saya percaya pasar telah menafsirkan perkembangan baru-baru ini terlalu positif," tulis Iris Pang, ekonom ING.